KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Rencana Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, merenovasi bangunan Kantor Gubernur Sultra, yang berlokasi di Kawasan Bumi Praja Anduonohu, Kota Kendari, menuai sorotan sejumlah pihak. Salah satunya datang dari Ketua Partai Hanura Sultra, Wa Ode Nurhayati (WON).
“Harusnya gubernur berkaca pada pembangunan MTQ yang dulu begitu bombastis. Tapi hari ini tidak menjadi sesuatu yang berarti,” ujar WON saat dihubungi via seluler, Rabu (21/8/2019).
Renovasi kantor gubernur sampai 17 lantai itu, juga dianggap belum terlalu penting dan mendesak apalagi tantangannya masih banyak program pemerintah yang butuh penanganan ekstra seperti infrastruktur, penanganan pendidikan, kesehatan, penanganan pengangguran, dan lainnya.
Mantan anggota DPR RI ini juga membeberkan bahwa, sampai saat ini ia belum menemukan argumentasi urgent dari gubernur terhadap rencana pembangunan tersebut.
Bila alasannya hanya memicu semangat kerja birokrat, kata WON, itu tak dianut dalam alasan prioritas sebuah rencana pembangunan.
“Gubernur harus memahami, bahwa sekarang era milenia, semua harus didasarkan pada kecerdasan, kebutuhan dan obyektifitas dalam membangun,” beber WON.
Ia khawatir realisasi pembangunan dan renovasi proyek-proyek yang diajukannya itu hanya pendekatan populis.
Sebelumnya, Gubernur Sultra Ali Mazi berencana merenovasi kantor Gubernur Sultra, dari bangunan awal berlantai 3, menjadi 17 lantai.
Pertimbangan rencana renovasi, salah satunya untuk meningkatkan efektivitas dan semangat kerja para pegawai lingkup Pemprov Sultra.
Saat ini rencana renovasinya sudah masuk tahap perencanaan. Anggaran tahap pertama Rp 300 juta dan telah dialokasikan dalam APBD Perubahan 2019.
Tidak hanya renovasi kantor gubernur, WON sebelumnya getol menyoroti rencana pembangunan kantor DPRD Sultra, karena dianggap mubasir padahal kantor dewan provinsi sekarang dinilai masih sangat layak ditempati.
Dahlan
