KENDARI, DETIKSULTRA, COM – Koordinator aksi demo mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UMK) Kendari, Presiden mahasiswa UMK, dan mantan Ketua BEM Fisip UMK, serta aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sultra diamankan polisi setelah nyaris bentrok dengan aparat kepolisian di Jalan Sao-sao, dalam aksi unjukrasa kedatangan Presiden Jokowi di Kendari, Sabtu (2/3/2019).
IMM yang bergerak dari Universitas Muhammadiyah (UMK) Kendari menuju Gedung Olahraga (GOR) Bahteramas dicegah aparat pengamanan saat menyampaikan aspirasinya.
Aksi damai mahasiswa ini untuk menagih janji presiden terkait kebijakan yang belum dituntaskan sejak 2014. Mulai dari janji menekan harga bahan pokok, menurunkan BBM, menghentikan impor dan tenaga Kerja Asing. Mahasiswa meminta bertemu langsung presiden, agar aspirasinya didengar.
“Kami ingin bertemu Presiden untuk menyampaikan aspirasi kami dan menagih janji kebijakan-kebijakan Presiden yang pernah disampaikan 4 tahun lalu,” ujar Imawan Laode Munazar, ketua cabang IMM kab. Muna.
Dalam unjuk rasa ini, Imawan menyayangkan adanya perlakuan kasar aparat terhadap mahasiswa yang menggelar aksi damai.
“Ini hak kami untuk menyampaikan aspirasi, tetapi polisi menghadang kami, ini bentuk pencegalan aspirasi mahasiwa yang dijamin oleh undang-undang, dan aparat kepolisian telah melanggar hukum dengan memukul salah satu kawan kami bernama Askal,” tutupnya.
Reporter: M17
Editor: Dahlan
