KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar dibawah pimpinan Airlangga Hartarto menyatakan menolak pencalonan Ridwan Bae sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Sultra, untuk ketiga kalinya, dengan alasan pengalaman dan “jam terbang” Ridwan Bae sangat dibutuhkan di tingkat pusat (Jakarta) dibanding di daerah (Sultra).
Informasi tersebut didapatkan jurnalis Detiksultra.com, dari narasumber terpercaya, yang tidak mau disebutkan namanya.
Mengenai hasil keputusan DPP Golkar di Jakarta tentang penolakan ini, dinilai akan menimbulkan “warna lain” ditubuh partai Golkar Sultra.
Namun ditegaskan bahwa keputusan DPP Golkar didasari pada pemilihan Ketua DPD I Golkar Sultra periode 2020-2025 nanti harus dilakukan dengan “aklamasi” tanpa voting, untuk menjaga situasi internal 17 DPP II Golkar se Sultra.
Menurut pemerhati politik Sultra, Najib Husain, dengan mundurnya Ridwan Bae dalam bursa pencalonan Ketua DPD I Sultra akan ada “warna baru” dalam tubuh Golkar Sultra dalam hal siapakah sosok yang dapat menggantikan kemapuannya dalam melakukan konsolidasi politik Golkar saat ini.
“Semua nama yang disebut sebut sebagai calon ketua DPD I Golkar punya peluang dan potensi yang sama, lantas siapa yang bisa menyamai kemampuan Ridwan Bae selama ini? Atau bahkan melebihi kemampuannya untuk membuat Golkar tetap solid?” Ucapnya saat diwawancarai melalui sambungan telepon.
Terlebih lagi, penolakan DPP Golkar terhadap Ridwan Bae untuk maju sebagai Ketua DPD I Golkar, harus didasari dengan tanpa perpecahan di tubuh 17 DPD II se Sultra.
” Tak ada one man one vote, harus aklamasi, selesaikan secara musyawarah bukan dengan voting, itu adalah tantangannya apakah Golkar masih menjadi partai yang solid atau justru sudah pecah,” lanjutnya.
Pokok pikiran dan gagasan yang dimiliki Ridwan Bae selama menahkodai Golkar di Sultra bukan isapan jempol semata.
Dalam Pemilu 2019 lalu di Sultra, partai Golkar terbukti berhasil memiliki raihan kursi terbanyak yakni 203.794 suara melampaui PDIP, Demokrat dan PAN.
Dibawah kepemimpinan Ridwan Bae bahkan Golkar Sultra mampu melakukan konsolidasi politik pada era pemerintahan Gubernur Nur Alam dan Gubernur Ali Mazi saat ini. Selain itu dibawah Ridwan Bae, 17 DPP II Golkar se Sultra secara bulat dipastikan memilih Airlangga Hartarto sebagai Ketua DPP Golkar kala itu.
Lantas siapa yang akan menggantikan Ridwan Bae?
Reporter Sesra
Editor Qs