kesbangpol sultra   kesbangpol sultra
EkobisHukumMetro Kendari

Staf Ahli Kemenpar: Sultra Pusat Sejarah Dunia

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Ketua Kurator Calender of Event Wonderfull Indonesia Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, Taufik Rahzen menyebut Sultra sebagai pusat sejarah dunia. Ini disampaikan dalam sambutan pembukaan Halo Sultra di Tugu Religi, Senin malam (23/4/2018).
“Sadar tidak, Sultra itu adalah tempat satu-satunya tumbukkan dua lempengan besar jutaan tahun yang lalu. Antara Laurasia yang ada di Asia dengan Gondwana yang ada di Australia, bertumbuk dan berputar, tempat putaran itu ada di Sultra. Karena itu Sultra adalah pusat dari sejarah dunia,” jelasnya.
Menurut pria yang juga staf ahli di Kementerian Pariwisata RI, Halo merupakan bagian dari Halu Oleo. Selain itu, delapan hari dalam bulan ini bermakna dan bersejarah.
“Dimulai tanggal 21 April hari Kartini, 22 hari bumi, 23 hari ini hari buku internasional, 24 hari solidaritas Asia-Afrika, 25 hari transportasi dan kesetiakawanan nasional, 26 hari persiapan bencana, 27 hari lahirnya Sultra dan pemasyarakatan dunia, serta 28 hari puisi Indonesia,” paparnya.
Pria yang juga mantan wartawan Tempo ini berharap, iven pesona Halo Sultra ini benar-benar menjadi jembatan, tidak hanya bagi masyarakat Sultra, tetapi masyarakat Indonesia untuk menuju masa depan yang lebih cerah.
Baginya industri pariwisata merupakan industri yang akan bertahan dan akan membawa Sultra ke masa depan. Bumi Anoa ini memiliki kekayaan dan keindahan alam serta sejarah yang panjang seperti di Muna, Buton, Wakatobi dan Kendari. Maka tidak sia-sia menyatakan Sultra sebagai masa depan Indonesia.
Ditempat yang sama, Pj Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi saat memberikan pidatonya sekaligus membuka kegiatan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan momentum Halo Sultra sebagai kebangkitan Sultra.
“Halo Sultra jangan hanya memperkenalkan Sultra, tapi dengan Halo Sultra, apapun yang ada di Sultra, sumber daya alamnya, keindahan wisatanya, muaranya harus menuju pada kesejahtreaan masyarakat. Jangan seperti istilah biar tekor asal tersohor, tetapi kita ingin Sultra tersohor, masyarakatnya makmur dan sejahtera,” ujarnya.
Menurutnya, hal itu bisa dilakukan dengan bersatu dan saling bahu-membahu seluruh elemen dan Pemda di Sultra kabupaten/kota yang memiliki potensi wisata. Tentunya hal itu juga didasari juga keseriusan dan kemauan pemerintah.
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Cuncun

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button