KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 bertempat di Rumah Jabatan Gubernur, Kamis (28/10/2021).
Upacara tersebut dipimpin Wakil Gubernur (Wagub) Sultra Lukman Abunawas dan dirangkaikan dengan pelepasan delegasi Sultra yang mengikuti pertukaran pemuda antarnegara.
Ada empat delegasi Sultra dalam program pertukaran pemuda antarnegara ini, masing-masing Hikmatul Izza yang mengikuti Australian-Indonesian Youth Exchange Program 2021 dan Novi Alviana (Singapore-Indonesian Leadership Youth Exchange Program 2021).
Sementara dua orang lainya mengikuti International Conference of ASEAN-Japan Youth Exchange Program, masing-masing atas nama Muhammad Yuyun dan Sulistiani Syafitri.
Turut hadir dalam upacara itu unsur forkopimda, Sekretaris Daerah Nur Endang Abbas, sejumlah pimpinan lembaga vertikal baik sipil maupun TNI/Polri, pejabat tinggi pratama lingkup pemprov, dan Ketua KNPI Sultra Alvin Akawijaya Putra beserta sejumlah fungsionarisnya.
Lukman Abunawas mengatakan, tema “Bersatu Bangkit dan Tumbuh” ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa.
“Tema Bersatu, Bangkit dan Tumbuh ini sesungguhnya diperuntukkan untuk seluruh elemen bangsa, tetapi bagi pemuda menjadi penting karena di tangan pemudalah kita berharap Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi, dan melangkah lebih maju untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” papar Wagub seperti dalam rilis yang diterima Detiksultra.com.
Katanya, kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia.
Memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan global demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik.
“Momentum Hari Sumpah Pemuda yang kita peringati hari ini, harus mampu menjadi perekat persatuan kita sebagai bangsa untuk bersama-sama bangkit melawan pandemi, serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kokoh melalui kewirausahaan pemuda,” terangnya.
Ada sebanyak 64,50 juta pemuda Indonesia, atau seperempat dari populasi penduduk Indonesia menjadi harapan besar kemajuan bangsa yang sudah di depan mata. Akan tetapi, tanpa komitmen bersatu para pemuda untuk bangsa, niscaya impian menjadi bangsa yang unggul tidak akan terwujud.
Pemuda sebagai agen perubahan ialah sebuah fakta sejarah yang tidak bisa dihindari. Pemuda Indonesia selalu menjadi penentu momen penting perjalanan bangsa Indonesia.
Momentum-momentum bersejarah penting dalam perjalanan bangsa Indonesia tersebut bisa dicapai dengan modal persatuan para pemuda di tengah berbagai keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Persatuan menjadi syarat mutlak sebuah loncatan perubahan dan menghadapi berbagai tantangan.
“Ke depan, tantangan bagi bangsa Indonesia khususnya bagi para pemuda tentunya tidak semakin ringan. Akan tetapi, dengan komitmen bersatu dalam keragaman menjadi modal sosial dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan bangsa ke depan,” tegas Wagub. (bds*)
Reporter: Betyrudin
Editor: J. Saki