Metro Kendari

Sekda Sultra Kunjungi Pasien Operasi Jantung di RS Oputa Yi Koo

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM — Sekretaris Daerah (Sekda) Sulawesi Tenggara Asrun Lio melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Jantung, Pembuluh Darah dan Otak (RSJPDO) Oputa Yi Koo pada Senin (16/12/2024). Kunjungan ini untuk melihat kondisi pasien pascaoperasi bedah pintas arteri koroner.

Asrun Lio mengatakan, operasi ini merupakan momen bersejarah dan pencapaian penting dalam kemajuan fasilitas kesehatan di Sultra.

Dia juga mengatakan, kunjungan tersebut sebagai bentuk dukungan dan semangat serta perhatian khusus. “Nanti pendidikan dokter spesialis akan menjadi prioritas kita. Dalam pengembangan RS ini membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas,” ungkapnya.

Ke depannya Sekda mengatakan pasien tidak perlu meragukan RS Jantung karena telah siap untuk melakukan operasi. Dengan ini harapan saya tidak ada lagi pasien yang pergi ke Makassar atau pun Jakarta untuk melakukan operasi,” ujarnya.

Sekda juga menambahkan mengenai biaya operasi yang tergolong besar, pihaknya telah melakukan proses kerja sama dengan BPJS Kesehatan dan ditargetkan rampung pada Januari 2025.

“Kalau nanti sudah ada BPJS kesehatan sudah dibolehkan di sini saya yakin pasti banyak yang ngantri,” pungkasnya.

Baca Juga : RS Jantung Kendari Sukses Lakukan Operasi Perdana Bedah Pintas Arteri Koroner

Sementara Direktur RS Oputa Yi Koo dr Algazali mengatakan, prioritas saat ini adalah pengembangan fasilitas dan teknologi kesehatan terbaru, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan, dan meningkatkan kerja sama dengan rumah sakit lain.

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa dokter spesialis akan diberikan sokongan beasiswa. “Untuk dokter spesialis ke depannya akan diberikan sokongan bahkan kementerian kesehatan memberikan beasiswa untuk diberikan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang ada di RS,” tegasnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Dokter Sjarif Subijakto yang menangani pasien mengatakan pasca operasi bedah pintas arteri koroner, pasien akan masuk ke dalam ruangan intensive care unit (ICU) 3 sampai 4 hari. “Setelah kondisi pasien membaik akan dipindahkan ke ruang perawatan kurang lebih 4 sampai 5 hari,” ujarnya.

Lanjut, ia mengungkapkan kondisi pasien yang membaik akan dikontrol untuk melakukan rehabilitasi yaitu program mobilisasi agar jantung pascaoperasi bisa aktif kembali. Ia mengungkapkan waktu rehabilitasi selama sebulan dalam rentang waktu seminggu 2 kali dan dipandu oleh tenaga kesehatan serta kesembuhan pasien harus mencapai 100% persen agar bisa dipulangkan karena operasi bedah jantung terbuka tergolong berat.

Menanggapi kunjungan, pihak keluarga pasien Baharuddin (54) mengucapkan terima kasih yang tak terhingga.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan kunjungan ini memberikan semangat baru,” ungkap Baharuddin. (*)

 

Reporter: Fahran Ardiansyah Wahab
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button