Tak Diberi Uang Nafkah dan Disuruh Jadi PSK, IRT di Wawotobi Berujung Jadi Korban KDRT

KONAWE, DETIKSULTRA.COM – Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) berinisial R di Kelurahan Bose-Bose, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, melaporkan suaminya (MI) ke polisi atas kasus KDRT, pada Kamis (30/1/2025). Berdasarkan keterangan R, ia dipukul suaminya menggunakan kursi saat terjadi pertengkaran hingga tak sadarkan diri.
“Dia tinju mukaku dan kemudian dia dobol dengan kursi, hingga jatuh dan pingsan,” ujar korban melalui sambungan telepon pada Jumat (31/1/2025).
Dijelaskan R, peristiwa itu bermula saat korban menanyakan uang saku yang diperoleh suaminya usai mengikuti kegiatan di salah satu hotel di Kota Kendari. Namun sang suami menjawab “untuk apa saya kasi kau uang”.
“Saya jawab jelas to kau kasi saya uang karna saya ini istrimu, ibu rumah tangga,” ucapnya.
Namun sang suami tidak memberikan uang dan hanya menyuruh R untuk mencari sendiri uang dengan cara bekerja sebagai pekerja seks komersial atau PSK.
“kalau kau mau pegang uang kau jadi lonte,” ujar R menirukan perkataan sang suami.
Akibatnya, adu mulut pun terjadi antara keduanya. Setelah itu sang suami berdiri dan langsung memukul muka korban. Tak cukup di situ, suami kemudian mengambil kursi yang ada di teras rumah dan kembali memukul istrinya.
“Tidak lama dia berdiri mi tinju muka ku. Tidak puas dia tinju saya dia keluar ambil kursi di teras dia hantamkan kepala ku sampai saya pingsan,” ucapnya.
Berdasarkan penjelasan R, hal yang dialami seorang ibu rumah tangga ini bukan kali pertama, namum yang ketiga kalinya. Sebelumnya ia mengaku mendapat KDRT di tahun 2015 dan tahun 2013.
“Saya sudah tidak tahan lagi. Ini bukan pertama kalinya. Saya takut nyawa saya terancam,” ujar R.
Saat ini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian. R mengaku menolak upaya damai dan ingin tetap melanjutkan kasus ini sampai selesai.
“Tadi kami dipanggil mediasi untuk atur damai tapi saya tidak mau untuk damai. Saya tetap kukuh untuk melanjutkan kasus ini,” tegasnya. (bds)
Reporter: Dandy
Editor: Wulan