KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sudah lima bulan tragedi kemanusian di Gaza, Palestina terjadi. Seruan bebaskan Palestina terus berlanjut hingga kini. Ustaz Husain Gaza yang merupakan seorang jurnalis Gaza dan aktivis kemanusiaan hadir di Kendari.
Kehadiran Ustaz Husain di kegiatan Dialog Kemanusiaan Sejuta Cinta untuk Palestina di Kendari merupakan cara membangkitkan serta membagi energi kepada warga Sulawesi Tenggara (Sultra) agar tidak menyerah membela Palestina dan membebaskan Baitul Maqdis dan Masjidil Aqsa.
“Sejak kedatangan saya kembali ke Indonesia dari Gaza saya belum pernah beristirahat karena kehadiran saya di Indonesia bukan untuk liburan. Tetapi melanjutkan perjuangan membela Palestina dengan cara mengedukasi masyarakat se-Indonesia termasuk di Sultra tentang Gaza dan seperti apa kondisi di sana,” katanya di salah satu hotel di Kendari, Rabu (21/02/2024) sore.
Saat ini genosida di Gaza oleh Israel terus terjadi. Ribuan warga sipil termasuk diantaranya anak-anak, petugas medis hingga jurnalis tewas karena serangan yang dilakukan zionis Israel.
“Mari bertanya ke diri kita masing-masing, sudah totalitas kah kita dalam berjuang membela Palestina. Mari berjuang bersama lahirkan generasi terbaik dan beri edukasi tentang Gaza sejak dini. Mari kita tingkatkan keimanan,” tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut Ustaz Husain juga mengedukasi masyarakat tentang Hamas dan membagikan cerita perjuangan warga Palestina dalam menghadapi serangan Israel yang terus-menerus dilakukan hingga saat ini.
Bagi masyarakat yang ingin berdonasi untuk Gaza Ustaz Husain memberikan nomor rekening di BSI 7120520355 dan BCA 4063011137 atas nama International Networking for Humanitarian (INH) dan dapat dikonfirmasi di +6287731111336.
Sementara itu Ketua Dewan Pengurus Wilayah Wahdah Islamiah Sultra, Ir. Ikhwan Kapai mengatakan, kegiatan ini menjadi bukti cinta terhadap Palestina.
Ia mengungkapkan, banyak faktor yang mengharuskan warga Indonesia membela dan memperjuangkan Kemerdekaan Palestina. Diantaranya, yakni faktor sejarah, dimana Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Faktor lain ialah konstitusi Indonesia bahwa dalam Pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan dan ikut melaksanakan ketertiban dunia,” jelasnya.
Selain itu, Palestina juga merupakan kiblat pertama kaum muslimin, di samping menjadi tuntutan keimanan bagi setiap muslim untuk membela Palestina. (bds)
Reporter: Septiana Syam
Editor: Wulan
