BKKBN Layani 96.803 Akseptor Sepanjang Pelayanan KB Serentak di Hari Perempuan Internasional
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Pelayanan KB Serentak di seluruh Indonesia mulai 8-11 Maret 2023. Selama empat hari pelayanan KB serentak memperingati Hari Perempuan Internasional (International Women Day) itu, tercatat BKKBN melayani 96.803 akseptor KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo mengatakan, pelayanan KB serentak ini merupakan upaya mempercepat menurunkan stunting dalam periode waktu menengah.
“Stunting disebabkan oleh tiga faktor, yaitu faktor jauh, faktor menengah, dan faktor dekat. Upaya pencegahan stunting melalui pelayanan kontrasepsi KB untuk pencegahan stunting dari faktor intermediate atau menengah. BKKBN terus menggalakkan program pelayanan KB,” kata Hasto, Senin (13/03/2023).
Sementara berdasarkan rekapitulasi dari Kedeputian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN, selama empat hari pelayanan KB serentak di seluruh Indonesia tercatat telah dilayani 96.803 akseptor.
Pelayanan akseptor ini meliputi Metode Operatif Wanita (MOW) atau tubektomi, Metode Operatif Pria (MOP) vasektomi, Intra Uterine Device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim dan implant atau susuk.
Jumlah akseptor KB terbanyak dalam pelayanan KB serentak ini adalah Provinsi Jawa Barat dengan jumlah 13.819 akseptor. Terbanyak kedua adalah Provinsi Banten yang melayani 13.410 akseptor.
Provinsi Jawa Timur menduduki posisi ketiga terbanyak dengan jumlah akseptor yang dilayani 8.619 orang. Di urutan ke empat dan ke lima dicapai Provinsi Jawa Tengah 5.761 akseptor dan Provinsi Sumatera Selatan 5254 akseptor. Sementara itu dari sisi metode kontrasepsi jangka panjang, paling banyak digunakan adalah implant atau susuk dengan jumlah pelayanan 76.368 akseptor.
Metode kontrasepsi terbanyak kedua yang dipilih akseptor adalah 16.937 orang. Sedangkan untuk MOW atau tubektomi menempati jumlah terbanyak ketiga yakni 2.778 akseptor.
Sedangkan partisipasi pria dalam pelayanan KB serentak memperingati Hari Perempuan Internasional pada tahun 2023 sebanyak 229 orang. Akseptor KB pria terbanyak berasal dari Jawa Barat 46 akseptor, kemudian Sulawesi Selatan 38 akseptor, dan Sumatera Selatan sebanyak 27 akseptor.
Sementara itu, Deputi bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN dr. Eni Gustina, dalam peluncuran pelayanan KB serentak di Demak mengatakan, sasaran pelayanan KB serentak meliputi KB ulangan, KB ganti cara, KB pasca persalinan, dan KB baru selain KP pasca persalinan. Eni Gustina mengatakan pelayanan KB serentak ini juga merupakan upaya percepatan penurunan stunting.
“Spacing dan stunting menjadi satu sebab akibat. Artinya mereka yang mengatur jarak atau spacing antara hamil atau melahirkan lebih dari 3 tahun, terbukti anak yang dilahirkan tidak stunting,” tuturnya.
Katanya, berbeda halnya dengan yang jaraknya kurang dari dua tahun, hampir dua kali lipat kejadian stuntingnya. Maka salah satu upaya BKKBN untuk meminimalkan risiko stunting adalah dengan mengatur jarak kelahiran melalui pelayanan KB. Menurut Eni Gustina, pelayanan KB serentak ini juga untuk mengejar indikator pencapaian pelayanan modern contraceptive prevalence rate. (kjs).