Jajanan Takjil Kepung Kendari Jelang Berbuka Puasa
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sudah menjadi tradisi setiap bulan puasa tiba, penjual takjil menjamur di Kota Kendari, seperti yang terlihat pada hari pertama puasa Senin (6/5/2019).
Meski hari pertama jelang berbuka puasa Kota Kendari diguyur hujan deras disertai kilat dan angin kencang, namun masyarakat tetap antusias menjajakan berbagai jenis takjil dengan tenda seadanya.
Mereka menjual aneka takjil mulai dari kelapa muda, pisang ijo, dan aneka minuman bercitarasa manis dan segar serta kue-kue. Harga jualnya dikisaran Rp 1.000 sampai Rp 5.000.
Dewi, salah seorang pedagang takjil disekitar P2ID mengaku penjualan makanan takjil cukup diminati, setiap pembeli rata-rata memilih lebih dari satu jenis takjil untuk santapan buka puasa.
[artikel number=3 tag=”pasar,kendari”]
“Kalau saya sering mi jualan kue-kue tapi kebanyakan kami pedagang disini sudah rutin kami lakukan tiap tahun untuk untuk menjual hidangan berbuka puasa seperti aneka minuman segar dengan kue-kue,” ujarnya Senin (6/5/2019).
“Kalau harga untuk kue-kue 1000-an, dan minuman 5000-an,” tambahnya.
Banyak orang mengatakan penjual takjil atau makanan berbuka puasa keberadannya seolah mengepung Kota Kendari dengan aneka jajanan cita rasa kuliner makanan dan minuman. Tidak hanya dijajakan ditenda-tenda pinggir jalan, tetapi sebagian berinisiatif menjajakan di lampu-lampu merah.
Salna, salah satu pembeli takjil mengaku leluasa membeli makanan buka puasa, karena tersedia dibanyak tempat. Banyaknya pedagang takjil, membuatnya tak lagi harus direpotkan mengolah makanan berbuka puasa untuk keluarganya.
“Sering mi cari diluar kalau mau berbuka, jarang bikin dirumah, makanya kita cari diluar,” bebernya.
Kota Kendari setiap momen ramadhan tiba selalu ramai oleh penjaja takjil dihampir setiap sudut jalan.
Untuk diketahui, lokasi ramai pedagang takjil tersebar dibanyak tempat, diantaranya di sekitaran bundaran Mandonga, Jalan Sao-sao, sekitaran poros Tipulu, depan kampus UHO, Poros P2ID, sekitar Pertamina THR, area Pasar panjang, poros Andonohu, sekitar pasar Lapulu, dan Poros Punggolaka-Puuwatu.
Reporter: Musdar
Editor: Dahlan