Politik

Wow Isu Hoax Sosial Politik Tempati Presentase 91,8 Persen

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Media Sosial (Medsos) sedang diperhadapkan dengan fenomena yang Hoax atau berita bohong. Belakangan, makin memperlihatkan dahsyatnya pengaruh media sosial yang bisa menghipnotis banyak orang hanya dalam sekejab.

Dari beberapa berita hoax yang meramaikan dunia maya mulai dari konten sosial politik, isu kesehatan dan isu sara.

Isu sosial politik bahkan menempati urutan tertinggi dengan presentase 91,8 persen, disusul isu sara 88,6 persen kemudian isu kesehatan 41 persen

[artikel number=3 tag=”isu,sara,medsos,” ]

Sekarang apapun bisa diolah jadi hoax oleh orang yang tidak bertanggungjawab, misalnya seperti kemarin ramai jadi viral.

“Pulpen yang dipakai calon presiden nomor urut 1, Jokowi saat debat capres 2019 tiba-tiba menjadi perbincangan ramai. Anehkan segala sesuatunya digoreng, pulpen saja di protes. Nah itu pulpen biasa kok,” ungkap Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Septiana Tangkary saat membawakan materi kegiatan literasi media dan bimbingan teknis Medsos untuk perempuan Indonesia yang diselenggarakan oleh Kominfo bekerjasama dengan Galang Kemajuan (GK) ladies yang berlangsung di Aula Bertaqwa Kantor Walikota Kendari, Kamis (21/02/2019).

Dikatakan Septiana Tangkary, isu kesehatan biasa dishare di Medsos juga cara mengobati penyakit dengan menggunakan ramuan tradisional, seperti cara mengobati penyakit kelenjar getah bening hanya dengan mengeruk daun lidah buaya, kemudian ditempelkan di bagian yang sakit insyaallah sembuh, itu tidak benar.

“Saya ingatkan jangan percaya berita-berita yang di sebar di Sosmed. Sebaiknya saring sebelum sharing,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini juga, wanita berjilbab ini berbagi tips cara mengindentifikasi berita palsu.

Yakni, jangan mudah tertipu dengan judul provokatif. Berita hoax kerapkali membubuhi judul sensasional yang provokatif.

Bilamana menjumpai berita dengan judul provokatif, sebaiknya cari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi dan selanjutnya bandingkan isinya yang dimuat

“Dari sini kita mengambil kesimpulan,” cetusnya.

Tips lainnya, Cermati alamat situs. Terkait informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi, misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan.

Reporter : Ningsi
Editor : Dahlan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button