KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Anggota terpilih DPRD Kota Kendari periode 2019-2024 siap dilantik sebagai legislator baru, pada Agustus ini.
Sayangnya, di tengah persiapan pelantikan tersebut, mendadak muncul berita miring soal citra buruk anggota dewan terkait pengadaan fasilitas gratis, mulai dari pakaian dinas sampai pengadaan pin emas seberat 10 gram bagi setiap anggota dewan, dengan total dana fantastis yang bersumber dari APBD.
Namun, iming-iming fasilitas gratis jelang persiapan pelantikan anggota dewan terpilih itu, tak seperti yang dibayangkan.
Sahabuddin, anggota DPRD terpilih asal Partai Golkar mengaku, bahwa pengadaan pakaian seperti jas untuk acara pelantikan dan lainnya tak gratis.
Pengadaannya justru ditanggung sendiri oleh masing-masing anggota dewan.
Hal ini sesuai dengan hasil konfirmasi Sahabuddin bersama anggota dewan lainnya kepada pihak sekretariat DPRD Kota Kendari.
“Wah tidak gratis itu, justru kita diinformasikan pengadaannya ditanggung sendiri,” ungkap Sahabuddin, Jumat malam (2/8/2019).
Memang kata Sahabuddin, ada informasi pengadaannya ditanggung oleh daerah, tapi bukan saat ini, karena pertimbangan anggaran daerah tak memadai. Jika mengacu prosedur sebenarnya, pelantikan dengan pengadaan fasilitas pakaian lengkap, termasuk pin emas dan lainnya, anggota dewan terpilih seharusnya dilantik tahun depan (2020).
Tambah Sahabuddin, terkait polemik citra buruk anggota dewan terpilih, yang seolah dimanjakan fasilitas sebelum bekerja ini, harus diluruskan, agar tidak memunculkan persepsi macam-macam diasyarakat.
“Ini harus transparan, terutama pihak sekretariat. Kalau pengadaannya ditanggung sendiri oleh dewan, yah bahasanya begitu, soalnya muncul persepsi buruk terhadap kami,” tangkas Sahabuddin.
Dahlan
