KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Peserta Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) berkerumun dengan tidak mengikuti protap kesehatan Covid-19 saat mengikuti Rapid test , viral di Sosial Media (Sosmed).
Rektor Universitas Halu Oleo (UHO), Prof Muhammad Zamrun, angkat bicara mengklarifikasi penyelenggaraan rapid tes tersebut.
Prof. Zamrun menyatakan bahwa momen kerumumnan itu hanya terjadi pada saat akan masuk ruangan, selebihnya sesuai prosedur kesehatan. Spot pengambilan gambar juga katanya tidak menyeluruh, sehingga kesannya menanggalkan prosedur penanganan Covid-19.
“Jadi memang kemarin itu kurang antisipasi, akan tetapi hanya pada saat awalnya saja peserta berkurumunan sebelum masuk ruangan tes,” ungkapnya.
Lanjutnya, saat itu pihaknya sudah memerintahkan staf rektorat dan ada bantuan dari Gugus Pemuda untuk mengatur peserta untuk pendaftaran rapid tes dengan menjaga jarak dan tidka berkerumun.
“Sebetulnya itu terjadi kerumunan hanya beberapa menit saja akan tetapi dengan bantuan Gugus Pemuda setelah satu jam akhirnya normal kembali, tidak ada kerumanan sampai 6 Juni 2020, bahkan hari ini lancar-lancar saja,” ujarnya.
“Memang awalnya kita suruh datang bebas, tapi setelah ada dilokasi peserta yang jadwal tesnya tiga hari lagi kami suruh pulang, sebab mereka ini tidak perlu tes pada hari itu,” sambungnya.
BACA JUGA:
- Hilang Selama Dua Hari, Nelayan Asal Buton Ditemukan Meninggal
- Buntut Damaikan Supriyani dan Orang Tua Korban, Ketua LBH HAMI Konsel Dicopot
- Lepas Lima Warga Kendari Umrah Gratis, AJP-ASLI Didoakan Menang Pilwali 2024
Prof Zamrun menegaskan sebenarnya jadwal Rapid tes dimulai Senin, 6 Juli sd 13 Juli 2020 dan rapid tesnya setiap hari ada pelayanan.
“Kemarin itu walaupun ujiannya 13 Juni 2020, peserta datang pada hari Sabtu 5 Juni itu juga, sehingga peserta menumpuk di Auditorium. Peserta yang hadir mengikuti rapid tes yang hari pertama lebih dari 1000 calon mahasiswa,”paparnya.
Peserta yang akan melakukan UTBK tanggal 13 Juli, dipastikan akan mengikuti protokol kesehatan yakni sudah melakukan Rapid tes, untuk peserta dalam satu ruangan maksimal 20 orang, dan setiap ruang ujian ada handsanitizer, wadah cuci tangan, peserta wajib memakai masker, dan sebelum masuk ada pengecekan suhu tubuh.
Tahun ini, pelakasanaan UTBK merupakan tantangan terberat bagi perguruan tinggi dimasa Pandemi Covid-19.
“Peserta sebelum masuk ruang ujian dicek suhu tubuhnya, jika ada suhu tubuh diatas 38 derajat celsius tidak diikutkan ujian UTBK nanti pada tahap kedua dan harus melapor terlebih dulu pada panitia pelaksana,” tukasnya.
Reporter: Sesra
Editor: Via