Opini

Analisis Kritis Terhadap Ketidaketisan Forum Rektor Dalam Mengelola Tambang

Dengarkan

Analisis Kritis Terhadap Ketidaketisan
Forum Rektor Dalam Mengelola Tambang
Oleh :DRLAK|Amijaya Kamaluddin

Forum rektor sebagai lembaga yang seharusnya menjaga dan mengembangkan dunia pendidikan di Indonesia memiliki tanggung jawab moral dan etika yang sangat besar. Tugas utama mereka adalah memastikan bahwa pendidikan tetap bersih dari praktik-praktik kotor dan tidak etis yang dapat merusak integritas akademik , seperti adanya jual beli ijasa melalui gelar Pendidikan dan lainnya. Hal baru lagi mereka kini forum rektor berani terjun ke dalam pengelolaan tambang yang penuh dengan pelanggaran etik, moral, dan lingkungan, kita harus mempertanyakan integritas dan komitmen forum rektor mungkin saja kehilangan orientasi terhadap masa depan pendidikan.

Keterlibatan forum rektor dalam pengelolaan tambang yang penuh dengan pelanggaran etika dan lingkungan adalah langkah munfur yang sangat tidak etis dan merugikan forum rektor. Tindakan ini bukan hanya mencerminkan ketidakpedulian terhadap tanggung jawab moral mereka terhadap Pendidikan bangsa, tetapi juga dapat menghancurkan kepercayaan publik terhadap institusi Pendidikan itu sendiri dimana mereka berdiri di puncak Menara gadingnya.

Sebagai pemimpin di dunia Pendidikan tertinggi, mereka seharusnya menjadi pelindung nilai-nilai etika dan moral, bukan terlibat dalam praktik kotor yang merugikan tujuan dan cita cita bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan khidupan bangsa. Dengan fokus pada pengembangan pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan, forum rektor dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan menjaga kesucian dunia pendidikan.

Sebagai pemimpin institusi pendidikan tinggi, forum rektor memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan nilai-nilai etika dan moral. Mereka seharusnya menjadi teladan bagi mahasiswa dan masyarakat luas. Tindakan mereka seharusnya mencerminkan komitmen untuk menjaga kesucian pendidikan, bukan terlibat dalam praktik yang dapat merusak reputasi pendidikan itu sendiri. Mengelola tambang, terutama yang memiliki risiko tinggi terhadap pelanggaran etika dan lingkungan, adalah langkah mundur yang tidak hanya merugikan pendidikan, tetapi juga mencederai kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan.

Praktik Kotor Dalam Pengelolaan Tambang

Pengelolaan tambang sering kali diwarnai oleh berbagai praktik kotor, seperti korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan pengabaian terhadap aspek lingkungan. Ketika forum rektor terlibat dalam praktik ini, mereka tidak hanya merugikan diri mereka sendiri, tetapi juga merusak citra pendidikan tinggi di Indonesia. Tindakan ini menunjukkan bahwa mereka lebih mementingkan keuntungan finansial daripada tanggung jawab sosial dan moral yang seharusnya mereka emban sebagai ujung tombak dari cita cita UUD1945.

Adanya pelanggaran dan pengabaian atas moral dan etika forum rektor sebagai perisai Pendidikan di negara kesatuan republik ini menjadi tercederai oleh nafsu bejad ingin menceburkan diri di dunia yang sesungguhnya menjadi wilaya kajian keilmuan guna kemaslahatan bangsa, ada beberapa dugaan pelanggaran bila benarbenar forum rektor akan terjun melacurkan dirinya di dunia pertambangan antara lain:

  1. Korupsi dan Penyalahgunaan Wewenang: Dalam banyak kasus, pengelolaan tambang diwarnai oleh praktik korupsi. Jika forum rektor terlibat, mereka dapat dianggap sebagai bagian dari sistem yang merugikan masyarakat dan lingkungan. Ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan yang seharusnya mengajarkan integritas dan kejujuran.
  2. Pengabaian Lingkungan: Kegiatan tambang sering kali menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah. Forum rektor yang terlibat dalam pengelolaan tambang dapat dianggap tidak bertanggung jawab, karena mereka seharusnya menjadi pelindung lingkungan dan bukan pelanggar. Tindakan mereka dapat mengakibatkan kerusakan jangka panjang yang akan dirasakan oleh generasi mendatang.

Menghancurkan Kepercayaan Publik

Salah satu dampak paling signifikan dari keterlibatan forum rektor dalam pengelolaan tambang adalah hilangnya kepercayaan publik. Masyarakat mengharapkan bahwa institusi pendidikan akan menjadi benteng moral dan etika. Namun, ketika forum rektor terlibat dalam praktik yang merugikan, mereka tidak hanya menghancurkan reputasi diri mereka sendiri tetapi juga mencoreng nama baik institusi yang mereka wakili. Kepercayaan publik sangat penting dalam dunia pendidikan; tanpa kepercayaan ini, kualitas pendidikan dan integritas institusi akan terancam.

Alternatif Yang Lebih Baik

Daripada terjun ke dalam praktik pengelolaan tambang yang tidak etis, forum rektor seharusnya fokus pada upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Mereka dapat berperan aktif antara lain dalam:

  1. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan: Mengintegrasikan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum dapat membantu menciptakan kesadaran di kalangan mahasiswa tentang pentingnya menjaga lingkungan dan etika dalam pengelolaan sumber daya alam.
  2. Penelitian dan Inovasi: Forum rektor dapat mendorong penelitian yang berfokus pada solusi berkelanjutan untuk masalah lingkungan dan sosial. Dengan demikian, mereka tidak hanya mendidik mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
  3. Kemitraan dengan Komunitas: Alih-alih terlibat dalam praktik tambang, forum rektor dapat bekerja sama dengan komunitas untuk mengembangkan program-program yang mendukung pendidikan dan keberlanjutan lingkungan. Ini akan memperkuat hubungan antara institusi pendidikan dan masyarakat.

Kita semua berharap agar forum rektor dapat kembali ke jalur yang benar, berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan, serta menjadi agen perubahan yang positif bagi bangsa ini.LAK

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button