Kesehatan

Warga Kendari Melahirkan Anak Prematur dengan Dukungan Program JKN

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Maseati (42), seorang karyawan swasta asal Tunggala, Kota Kendari, baru saja melahirkan anak ketiganya, seorang bayi perempuan, melalui operasi sesar di Rumah Sakit Aliyah 2.

Anak ketiganya ini lahir prematur pada usia kehamilan delapan bulan dengan berat badan 1,9 kg, yang tergolong Berat Lahir Rendah (BBLR).

Bayi dengan berat 1,9 kg memerlukan perhatian khusus karena menghadapi berbagai tantangan kesehatan, termasuk masalah pernapasan dan risiko infeksi yang lebih tinggi.

Perawatan intensif di rumah sakit menjadi sangat penting bagi bayi Maseati.

Selama proses persalinan, Maseati mengalami kontraksi terus-menerus dan sesak napas, sehingga tim medis memutuskan untuk melakukan operasi sesar.

Berkat dukungan penuh dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), seluruh biaya persalinan dan perawatan ditanggung sepenuhnya tanpa kendala berarti.

“Kami sangat bersyukur dengan adanya Program JKN ini. Semua biaya persalinan dan perawatan ditanggung sepenuhnya, sehingga kami tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan,” ujar Maseati.

Selain dukungan finansial, fasilitas rumah sakit yang bersih dan pelayanan yang baik menjadi faktor penting dalam pemulihan Maseati dan bayinya.

Pelayanan medis yang ramah dan profesional dari para dokter dan perawat memberikan rasa nyaman selama perawatan.

Maseati sudah diperbolehkan pulang ke rumah dua hari yang lalu setelah kondisinya dinyatakan membaik. Namun, bayinya masih harus mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit.

“Awalnya bayi saya mengalami sesak napas dan banyak lendir, namun alhamdulillah sekarang sudah tidak sesak lagi. Berat badan bayi saya juga terus dipantau oleh dokter untuk memastikan pertumbuhannya berjalan dengan baik,” tambah Maseati.

Menurut dokter yang menangani kasus ini, kondisi bayi prematur dengan berat badan rendah memerlukan perawatan intensif selama beberapa hari ke depan.

Dokter dan perawat memantau setiap perkembangan kondisi bayi, mulai dari pernapasan hingga berat badan.

Menariknya, Maseati menceritakan bahwa saat melahirkan anak pertama dan kedua, dia juga menggunakan Program JKN dan tidak mengalami kendala dalam pelayanan.

“Saya merasa sudah tidak ada lagi perbedaan layanan antara pasien JKN dan pasien umum, semuanya diperlakukan setara,” jelas Maseati.

Maseati juga telah mendaftarkan bayinya sebagai peserta Program JKN semenjak lahir. Langkah ini penting untuk memastikan sang bayi mendapatkan perlindungan kesehatan sejak dini.

Kisah Maseati menjadi contoh nyata dari manfaat Program JKN dalam memberikan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas bagi masyarakat.

Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan telah banyak membantu masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan perawatan medis yang mahal.

Dalam beberapa tahun terakhir, Program JKN terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas kesehatan di berbagai daerah, sejalan dengan visi pemerintah untuk memberikan akses kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Program JKN benar-benar membantu kami dalam situasi sulit ini. Tanpa program ini, mungkin kami akan kesulitan membiayai perawatan intensif untuk bayi kami,” ujar suami Maseati.

Program JKN telah memberikan manfaat besar bagi banyak keluarga di Indonesia. Dengan cakupan yang luas dan pelayanan yang setara, program ini terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan ibu dan anak di Indonesia.

Bagi Maseati dan keluarganya, dukungan ini memberikan harapan dan optimisme. Mereka berharap agar bayi mereka dapat tumbuh sehat dan kuat dengan bantuan dan perhatian yang diberikan oleh tim medis.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua yang telah membantu kami. Semoga bayi kami bisa segera pulang dan tumbuh sehat,” tutup Maseati. (kjs)

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button