KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Rusnadi (38), Aparatur Sipil Negara (ASN), dilarikan ke IGD RS Hermina Kendari akibat sakit perut yang tak tertahankan.
Kondisinya yang semakin parah membuat tim medis harus bertindak cepat, dan berhasil menyelamatkannya dari usus buntu yang serius.
Rusnadi awalnya hanya merasa sakit perut ringan yang sering ia atasi dengan obat pereda nyeri. Namun, pada malam kejadian, rasa sakit yang ia rasakan tiba-tiba menjadi intens, berbeda dari yang sebelumnya.
“Biasanya setelah minum obat, sakitnya hilang. Tapi malam itu, sakitnya semakin kuat, sampai saya tidak bisa menahannya lagi. Sekitar tengah malam, saya memutuskan pergi ke IGD RS Hermina,” ungkapnya.
Tanpa berpikir panjang, ia menuju rumah sakit meski sudah larut malam. Sesampainya di IGD, tim medis langsung bertindak cepat.
“Begitu saya tiba, perawat dan dokter langsung sigap menangani saya. Saya benar-benar merasakan profesionalisme mereka, apalagi saat saya kesakitan di tengah malam seperti itu,” ungkapnya penuh syukur.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih mendalam oleh dokter, diketahui bahwa ia mengalami usus buntu yang sudah dalam kondisi cukup parah.
Rusnadi mengakui bahwa sebelumnya ia sama sekali tidak menyadari bahwa ia menderita penyakit usus buntu.
“Saya tidak pernah tahu bahwa saya punya usus buntu. Sebelumnya, setiap kali saya merasa sakit perut, saya hanya minum obat pereda nyeri, dan semuanya kembali normal. Tapi kali ini berbeda,” tambahnya.
Setelah dokter memberikan diagnosa, Rusnadi diberitahu bahwa ia harus segera menjalani operasi untuk mencegah kondisi yang lebih serius.
“Mendengar saya harus segera dioperasi, perasaan saya campur aduk. Waktu itu, saya sendirian di Kendari karena istri dan orang tua saya tinggal di Kabupaten Konawe Selatan. Saya sempat khawatir, tapi akhirnya saya sadar bahwa saya harus segera mengambil keputusan,” ujar Rusnadi.
Karena situasi yang mendesak, ia pun menandatangani persetujuan untuk menjalani operasi pada keesokan harinya.
“Dokter menjelaskan bahwa kondisi usus buntu saya sudah cukup parah dan tidak bisa ditunda. Operasi harus segera dilakukan,” lanjutnya.
Operasi pun dilangsungkan dengan lancar keesokan harinya, dan Rusnadi kini sedang dalam masa pemulihan.
“Saya sangat berterima kasih kepada tim dokter dan perawat di RS Hermina. Selama saya dirawat, mereka benar-benar memberikan pelayanan yang luar biasa. Saya merasa aman dan sangat terbantu,” tuturnya.
Selama proses perawatan, Rusnadi tidak hanya merasakan pelayanan medis yang baik, tetapi juga kepedulian dari pihak rumah sakit.
“Tim dokter dan perawat selalu tanggap dalam membantu saya. Setiap kali saya butuh sesuatu, mereka dengan cepat datang dan memberikan bantuan. Saya tidak pernah merasa diabaikan,” ungkapnya.
Di samping itu, ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang membantu dirinya mendapatkan akses ke pelayanan medis berkualitas.
“Program JKN ini sangat membantu saya, terutama dalam situasi seperti ini. Saya sangat berharap program ini bisa terus berjalan dan membantu lebih banyak masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Dengan kualitas pelayanan yang saya terima, saya tidak ragu memberikan acungan jempol untuk Program JKN,” ujarnya.
Dengan harapan tinggi terhadap masa depan pelayanan kesehatan di Indonesia, Rusnadi menutup kisahnya dengan optimisme.
“Semoga pelayanan seperti ini bisa terus ada dan membantu masyarakat luas. Kesehatan adalah hal yang sangat penting, dan kita harus bersyukur dengan adanya Program JKN yang mempermudah akses kita terhadap layanan kesehatan,” pungkasnya. (kjs)