Tuai Kritik Pengamanan Napi, Kalapas: Kita Tetap Kerja Profesional
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kendari, Abdul Samad Dama, tetap konsisten dengan sistem pengamanan narapidana dalam Lapas.
Abdul Samad tak memungkiri munculnya kritikan soal pengamanan napi dalam Lapas, menyusul beberapa kasus kejahatan seperti penyalahgunaan narkoba, paling sering dikaitkan dengan narapidana dalam Lapas sebagai pengendalinya.
Abdul Samad menjadikan kritik soal Standar Operasional Prosedur dalam Lapas sebagai motivasi seluruh jajaran Lapas, untuk bekerja lebih profesional dan pengawasan ekstra ketat, utamanya soal penggunaan hendpon yang marak dalam Lapas.
[artikel number=3 tag=”pengamanan,lapas”]
SOP pengawasan narapidana dalam Lapas sebelumnya sudah mendapat sidak dari Ombudsman RI Perwakikan Sultra.
“Tetap kita lakukan pengamanan terus menerus, akan tetapi saya juga tidak bisa pungkiri masih saja selalu ada barang telekomunikasi contohnya yang kerap lolos dari pengawasan petugas, yang dimana hari ini kita melakukan operasi pemeriksaan dan besoknya masih juga kita dapati hal tersebut,” jelasnya, Selasa (12/11/2019).
Tambahnya, baik dari pintu masuk hingga menuju ke blok selalu dilakukan pemeriksaan menggunakan metal detector, akan tetapi juga menurut pengakuannya selalu ada barang yang lolos dan tidak terdeteksi dalam pemeriksaan tersebut.
“Saya juga tidak bisa jamin apakah ada oknum tertentu yang bekerja sama, yang jelas barang-barang tersebut tidak mungkin bisa masuk dengan sendirinya. Dan apabila kami dapati hal tersebut tentu saja akan kami berikan sanksi kepada oknum yang bersangkutan karena sudah menyalahi aturan,”ungkapnya.
Jelasnya lagi bahwa dirinya sendiri pun tak dapat memastikan oknum-oknum tersebut apakah dari internal petugas ataupun napi yang bermain akan tetapi ia mengakui tetap waspada dengan kemungkinan seperti itu, dengan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait peningkatan pengawasan di Lapas Kelas IIA Kendari.
“Yang jelas setiap ada barang yang ditemukan tidak diperbolehkan masuk ke dalam lapas, selalu kami evaluasi untuk meningkatkan kapasitas pengamanan, seperti contoh kasus penemuan barang bukti narkotika melalui modus makanan, popok bayi dan lain sebagainya kami pelajari dan antisipasi. Begitu juga dengan modus-modus terbaru, selalu kami evaluasi dan pelajari” tandasnya.
Terkait fasilitas penunjang SOP, pihak Lapas terus berupaya membenahi kekurangan-kekurangan tersebut, seperti maksimalisasi fasilitas Lapas berupa CCTV.
“Alat penunjang lainnya tetap kami berupaya untuk ditingkatkan, akan tetapi kan butuh waktu dalam hal ini dana yang cukup besar untuk mengadakan fasilitas-fasilitas tersebut, dan kami pun cukup optimis dengan hal tersebut,”bebernya.
Reporter: Gery
Editor: Dahlan