Metro Kendari

Tangani Kemiskinan Ekstrem, Disperindag Sultra Berupaya Tingkatkan WUB di Sektor Perindustrian

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya meningkatkan pertumbuhan wirausaha baru (WUB) di sektor perindustrian guna menangani kemiskinan ekstrem.

Hal tersebut sebagaimana yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

Kemudian ditindaklanjuti melalui Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nomor 25 tahun 2022 tentang Kabupaten Kota Prioritas Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem tahun 2022-2024.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, Sitti Saleha, mengungkapkan, hal tersebut sesuai dengan salah satu program prioritas Pj Gubernur Sultra yakni penanganan kemiskinan ekstrem.

“Kami selaku OPD yang membantu tugas Pj Gubernur, kita melihat apa yang menjadi tugas kita. Melalui Inpres terdapat salah satunya di sektor perindustrian yakni penumbuhan wirausaha baru,” katanya, Selasa (17/10/2023).

Lebih lanjut, penumbuhan WUB merupakan salah satu cara di sektor perindustrian memperkuat IKM untuk menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat.

Olehnya itu, Disperindag mengimplementasikan program penanganan kemiskinan ekstrem melalui bimbingan teknis atau bimtek WUB.

Berdasarkan keputusan Menko PMK, terdapat lima daerah di Sultra yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem yakni Kolaka Utara, Kolaka Timur, Konawe Utara, Konawe, dan Wakatobi.

“Di tahun 2023 kami telah melaksanakan bimtek dan pengembangan produk di 17 kabupaten kota berbasis komoditi unggulan dalam rangka penanganan kemiskinan ekstrem,” terangnya.

Sitti menjelaskan, untuk di Kolut bimtek yang dilakukan terkait dengan kerajinan tempurung kelapa, di Koltim terkait pengolahan gula aren, Konut terkait perbengkelan roda dua.

Selanjutnya, di Konawe yaitu bimtek pengolahan tahu tempe, sedangkan di Wakatobi terkait pengolahan produk perikanan.

“Kami sesuaikan dengan komoditi unggulan daerah masing-masing,” ungkap Sitti.

Selain itu juga dalam rangka penanganan stunting di daerah, dalam bimteknya Disperindag mengedukasi pelaku IKM agar pengolahan pangan selalu menggunakan pangan bergizi.

“Kami selalu melakukan bimtek agar pengolahan pangan menggunakan bahan bergizi, sehingga menghasilkan produk olahan sehat dan bergizi,” pungkasnya. (bds)

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button