KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Staf khusus (Stafsus) bidang inovasi dan milenial Presiden Republik Indonesia (RI), Gracia Josaphat Jobel Mambrasar bersama 11 staf dari kantor staf khusus Presiden dan tiga staf dari sekretaris kabinet (Seskab) Indonesia Maju, berkunjung ke Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (3/11/2020).
Dalam Kunjungan itu, Gubernur Sultra, Ali Mazi dan sejumlah pejabat menyambut kedatangan Gracia Josaphat Jobel Membrasar bersama staf lainnya, dengan dilanjutkan jamuan makan malam.
Di jamuan makan malam, Ali Mazi memaparkan sejumlah program pembangunannya yang sesungguhnya searah dengan program-program pembangunan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Antara lain, pembangunan kepariwisataan dan pengembangan jaringan transportasi, serta sektor ketahanan pangan, perikanan, pertanian, dan perkebunan.
Ali Mazi menjelaskan pada sektor pariwisata, progres pembangunan Jalan Pariwisata Kendari – Toronipa, Perpustakaan Regional Modern, dan Rumah Sakit (RS) Jantung dan Pembuluh Darah, yang keseluruhannya menyerap sumber dana APBD, APBN dan pinjaman dana pengembangan infrastuktur daerah (RIDF) RIDF dengan nilai kurang lebih Rp1,2 triliun
Kawasan Pariwisata Toronipa akan dibangun dalam beberapa klaster dan menjadi hub bagi kawasan pariwisata unggulan Sultra lainnya, seperti Labengki (Konut) dan Wakatobi.
Perpustakaan Regional Modern Sultra mengadopsi konsep dan manajemen Boston Public Library dan Harvard Library University (USA) yang menjadikan perpustakaan sebagai pusat wisata literasi modern.
Kata dia RS Jantung yang sedang menjalani pembangunan tahap keduanya itu adalah RS Jantung kedua di Indonesia, setelah RSJ Harapan Kita di Jakarta.
“Setelah selesai, RS Jantung Sultra akan menjadi rumah sakit rujukan jantung dan pembuluh darah di Indonesia bagian Timur, dan juga RS Jantung telah menjalin kerja sama dengan salah satu RS Jantung di Jerman,” bebernya.
Sementara untuk program mitigasi bencana, Gubernur Ali Mazi akan memindahkan posisi Pasarwajo, Ibukota Kabupaten Buton, ke zona yang lebih tinggi dengan luasan awal 30 hektar.
“Pemindahan seluruh kota Pasarwajo ini untuk mengantisipasi bencana Tsunami yang pernah menghantam kota pesisir ini pada tahun 1999,” jelasnya.
Ali Mazi tak lupa menyinggung program ketahanan pangan provinsi yang saat ini telah sampai di tahapan penyediaan lahan seluas 5.000 hektar dengan pilot program di lima kabupaten
“Pemprov Sultra sudah menjalin kerja sama pemenuhan komoditas beras dengan Pemprov DKI Jakarta,” ungkap dia.
Menanggapi seluruh program prioritas Gubernur Ali Mazi, Stafsus Presiden RI Billy Mambrasar mengaku takjub dengan metode kawasan terintegrasi dan sinergis yang diterapkan Gubernur Ali Mazi dalam pembangunan Sultra.
Dengan metode seperti ini, seluruh wilayah Sultra akan menerima dampak dari pembangunan – walau dilakukan di wilayah-wilayah yang telah ditetapkan sebagai pilot.
“Metode kawasan terintegrasi dan sinergis itu terbukti tidak memutus pembangunan yang telah dilakukan oleh para gubernur Sultra sebelumnya,” tuturnya.
Billy sapaan akrab dia juga memuji langkah cepat, tepat dan terukur Ali Mazi membangun RS Jantung yang akan menjadi RS rujukan untuk kawasan Indonesia bagian Timur.
Keberadaan RS Jantung Sultra itu akan memperpendek jarak dan memudahkan masyarakat Indonesia Timur untuk mengakses pengobatan jantung dan pembuluh darah yang tidak perlu jauh sampai ke Jakarta atau Singapura.
Tak hanya itu, dia turut senang dengan konsep perpustakaan modern yang diadopsi dan dikembangkan Ali Mazi, dari dua universitas ternama di Amerika Serikat, plus Perpustakaan Senat Amerika Serikat.
Salah satunya perpustakaan Universitas Harvard di mana dulu Billy Mambrasar pernah berkuliah. Perpustakan seperti itu akan menjadi ekosistim milenial dan mudah menggiring generasi milenial membuka diri pada ilmu pengetahuan yang nantinya mereka butuhkan untuk mengakses lapangan kerja informal dan kewirausahaan.
Terkait program ketahanan pangan Pemprov Sultra itu, menurut Billy juga searah dengan program ketahanan pangan nasional di bawah komando Joko Widodo, dan juga searah dengan Program 2,5 juta petani milenial dari (Kementan) yang digagas bersama dengan Stafsus Presiden RI bidang Inovasi dan Milenial.
“Kami saat ini sedang bergerak ke angka 100 ribu petani milenial, dan dalam dua hari ke depan, kami akan menjaring aspirasi dari kalangan milenial dari berbagai elemen masyarakat Sultra,” ujar dia.
Tekrait pemaparan Ali Mazi, dia mengakui akan melaporkan dalam rapat khusus dengan Presiden Joko Widodo, untuk rekomendasi bagi arah baru kebijakan yang dibahas tuntas di tingkat kepresidenan.
Billy Mambrasar juga berjanji akan membicarakan sejumlah rencana program infrastruktur Gubernur Ali Mazi dengan Wamen Jhon Wempi Wetipo, sekaligus mempromosikan gagasan dan program Ali Mazi lainnya pada rapat MDG’s dengan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono.
“Saya akan laporan progres pembangunan seluruh program prioritas dan program pembangunan lainnya ini kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat khusus yang diagendakan setiap pekannya di Istana Negara. Saya yakin Presiden Joko Widodo akan mendukung sepenuhnya visi besar dan terukur seperti ini,” tukasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Via