Metro Kendari

Sosialisasi Pemilu Aman, Kesbangpol Sultra Sasar Pemuka Agama dan Pemilih Pemula

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menggelar sosialisasi terkait Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 damai dan aman.

Kepala Badan Kesbangpol Sultra Syarifuddin Nurdin menyebut, sosialisasi ini mulai berjalan semenjak pemerintah menetapkan jadwal penyelenggaraan pemilu dan pilkada.

Untuk Kesbangpol Sultra sendiri, mereka memulai sosialisasi pemilu dan pilkada damai sejak 2021 hingga saat ini. Menurut dia, sosialisasi ini akan terus berlangsung sampai tiba hari pelaksanaan atau pemungutan suara pada pemilu dan pilkada.

Dalam sosialisasi tersebut, pihaknya menyasar beberapa kelompok yang dianggap dapat memberikan pengaruh besar terhadap terciptanya pemilu dan pilkada damai.

Salah satunya, pemuka agama dari lintas berbagai agama yang ada di Indonesia. Lalu, pemilih pemula atau mereka yang akan baru menggunakan hak pilihnya pada pesta demokrasi yang digelar setiap lima tahun sekali itu.

“Selain pemilih pemula dan pemuka agama, kita juga sasar organisasi masyarakat (Ormas) serta masyarakat umum tentunya,” ujar dia di Kendari, Sabtu (19/11/2022).

Biasanya, lanjut dia, sosialisasi yang dilakukan setiap perwakilan diundang untuk mengikuti, misal dari pemilih pemula ada dari mahasiswa dan siswa-siswi. Ini berlangsung bukan hanya di satu daerah saja, namun dilakukan secara menyeluruh di 17 kabupaten/kota di Provinsi Sultra.

Pelaksanaannya pun tidak semua sekolah-sekolah, pemuka agama dan ormas yang di ada daerah dilibatkan semua, berhubung anggaran yang terbatas, sehingga tidak bisa dijangkau secara menyeluruh.

“Ya minimal setiap daerah ada perwakilan-perwakilan mereka, yang nantinya mereka juga akan menyampaikan kepada teman, kerabat dan masyarakat terkait indikator pemilu dan pilkada damai,” jelasnya.

Adapun fokus sosialisasi mereka, tambah mantan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra ini, pihaknya menitikberatkan pada bagaimana menangkal isu-isu hoaks di media sosial (medsos). Lalu kemudian, menghilangkan politik identitas, isu SARA, dan politik uang.

“Dengan hadirnya perwakilan setiap kelompok dalam sosialisasi ini, bisa membantu pemerintah dan penyelenggara dalam mewujudkan pemilu dan pilkada damai, aman, bermartabat dan demokratis,” tukasnya. (bds)

 

Reporter: Sunarto
Editor: J. Saki

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button