KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Persoalan besar yang dihadapi pemerintah provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam mencegah penularan coronavirus disease 2019 (COVID-19), kesadaran masyarakat yang dinilai masih minim.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Nur Endang Abbas dalam rapat evaluasi terkait penanganan pandemi sepanjang tahun 2020, bersama satuan tugas (Satgas) percepatan penanganan COVID-19 Sultra, Jumat (22/1/2021).
“Persoalan utama yang dihadapi pemerintah dalam pencegahan penularan adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat,” ungkapnya.
Minimnya ketidaksadaran masyarakat, membuat statistik kasus penularan COVID-19 di Sultra terus mengalami peningkatan.
Untuk update perkembangan COVID-19 di Sultra pertanggal 21 Januari 2021, kasus orang yang tertular virus ini telah mencapai 8.992.
Oleh karena itu, kata Nur Endang Abbas, dalam waktu dekat ini, pihaknya melakukan pertemuan secara daring, yang menghadirkan para kepala daerah, kepala rumah sakit dan puskesmas se – Sultra.
Pertemuan daring itu nantinya, akan menekankan pada substansi dari instruksi gubernur mengenai protokol 3T, yakni testing, tracing, dan treatment. Harapannya, protokol 3T ini lebih ditingkatkan guna memantau dan mengendalikan penularan.
“Saya minta agar koordinasi dan sinergitas antar semua pihak yang terkait dalam penanganan COVID-19 harus ditingkatkan, terutama dalam penerapan Prokes. Kerjasama yang padu menjadi hal yang mutlak dilakukan agar bisa menekan kasus tertular di Sultra,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu juga, pihak Satgas COVID-19 Sultra menyampaikan jika pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari untuk lebih menertibkan titik-titik kerumuman warga di tempat umum.
Nantinya, salah satu strategi yang bakal dilakukan adalah menggelar operasi yustisi agar semakin efektif dalam menerapkan protokol kesehatan.
Tidak kalah penting dan urgennya adalah sosialisasi vaksin. Satgas akan terus bergerak untuk mengedukasi publik agar tidak ada keraguan menjalani vaksinasi. Sebab, saat ini vaksin menjadi satu-satunya cara yang bisa menjaga dan melindungi masyarakat dari COVID-19.
Untuk diketahui, dalam rapat evaluasi tersebut turut, Asisten Bidang Administrasi Umum La Ode Mustari, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BNPB Boy Ihwansyah, dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Ridwan Badallah.
Selain itu, pejabat di jajaran TNI/Polri bersama dengan tenaga medis yang masuk dalam tim satgas juga turut hadir.
Reporter: Sunarto
Editor : Via