Sekda Sultra Bantah Ada Kecurangan pada Perekrutan Nakes Rumah Sakit Jantung
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sekda Sultra, Asrun Lio, membantah isu kecurangan perekrutan honorer tenaga kesehatan (Nakes) Rumah Jantung Pembuluh Darah dan Otak Oputa Yi Koo Sultra. Asrun Lio yang juga dipercayakan sebagai Ketua Pantia Seleksi (Pansel) mengatakan, bahwa proses perekrutan tenaga honorer sudah sesuai prosedur yang telah dijalankan.
Dijelaskannya, sesuai tahapan, perekrutan tenaga honorer diawali dengan pendaftaran yang dilengkapi dokumen calon nakes tersebut. Setelah itu dilakukan verifikasi.
Saat verifikasi, dokumen calon peserta lalu dicek kelengkapannya. Apabila ditemukan berkas yang tidak lengkap pada saat dicek, maka calon peserta diberikan kesempatan untuk melengkapinya. Mereka yang lolos tahapan verifikasi berkas, berhak untuk mengikuti tes tertulis atau computer assisted test (CAT) .
“Kalau dokumennya lengkap, calon peserta berhak ikut CAT, dengan demikian kalau CAT lolos, ya diumumkan dan lolos,” ucapnya kepada Detiksultra.com, Selasa (11/4/2023).
Berkaitan dengan tudingan kecurangan, publik ataupun peserta yang merasa dirugikan, dapat diverifikasi secara langsung ke pansel perekrutan.
“Jadi calon-calon yang merasa dirugikan mereka bisa datang ke pansel, nanti kami berikan penjelasan dan kami membuka ruang apabila ada kesalahan. Tapi semua selesai,” tuturnya.
Bagi 187 nakes yang dinyatakan lolos CAT, diminta untuk berkoordinasi dengan pansel perekrutan terkait kapan untuk melengkapi dokumen-dokumen pasca diterima sebagai tenaga honorer.
Sebelumnya, terkuak dugaan kecurangan perekrutan honorer tenaga kesehatan. Dimana salah satu calon peserta yang enggan disebutkan identitasnya, merasa dicurangi.
Ia membeberkan, saat pengumuman hasil CAT yang bersangkutan nilainya 85 namun dinyatakan tidak lulus. Sementara salah satu peserta lainnya, yang nilainya hanya 59 dinyatakan lulus.
“Saya nilai 80 sekian saat CAT, teman saya nilanya 59. Saya dinyatakan tidak lulus, tetapi teman saya lulus,” bebernya.
Terpisah, peserta inisial AS membeberkan ihwal pengumuman hasil CAT. Menurut hasil penyampaian pansel, bahwa hasil CAT akan disampaikan lewat akun yang telah dikantongi oleh masing-masing peserta. Artinya, setiap peserta bisa mengecek kelulusan mereka dengan melakukan login ke dalam akun yang mereka miliki. Namun, tiba-tiba seluruh peserta mendapat informasi pengumuman CAT tersebut tersebar di grup-grup.
Jika pengumuman itu resmi final, AS menyebut, ada sejumlah kejanggalan yang mereka temukan. Pertama berkaitan dengan kesalahan administrasi. Nomor pengumuman yang tersebar itu ditulis tahun 2010 yakni Nomor 800.1.2.3 / 2010. Seharusnya bukan 2010, melainkan 2023.
“Mungkin panitia salah tulis tahun. Pengumuman yang kami dapat ini disebar oleh panitia di grup. Panitianya sudah keluar grup setelah mengirim pengumuman itu,” katanya.
Kemudian masalah lainnya muncul, yang mana sebelumnya ada peserta yang tidak lulus berkas, tetapi ketika pengumuman CAT ada nama peserta tersebut.
Berikut pengumuman kelulusan peserta seleksi CAT penerimaan tenaga honorer di Rumah Sakit Jantung, Pembuluh Darah, dan Otak Oputa Yi Koo:
- Dokter umum 19 orang
- Dokter gigi 1 orang
- Apoteker 6 orang
- Asisten apoteker 5 orang
- Perawat ahli 20 orang
- Perawat terampil 13 orang
- Perawat terampil / kardiologi 4 orang
- Perawat anestesi 1 orang
- Perawat gigi 2 orang
- Bidan ahli 4 orang
- Bidan pelaksana 5 orang
- S-2 analisis kesehatan 1 orang
- S1 analisis kesehatan 2 orang
- Asisten analisis kesehatan 4 orang
- S-1 gizi 1 orang
- D-III gizi 1 orang
- Keselamatan kerja 1 orang
- Fisioterapis 1 orang
- Teknis elektromedis 4 orang
- Administrasi kesehatan 15 orang.
- Tenaga transaksi keuangan 7 orang
- Rohaniawan 1 orang
- Psikologi 1 orang
- Kesehatan Lingkungan 1 orang
- Epidemiologi 1 orang
- Terapi wicara tidak ada
- Ortotis prostetis tidak ada
(bds)
Reporter: Sunarto
Editor: Wulan