Realisasi PNBP KUPP Lapuko Capai Rp5 Miliar, Lampaui Target Kemenhub RI

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Lapuko, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) capai target Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI).
Target itu meliputi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Tercatat, sepanjang periode Januari hingga Desember 2024 lalu, KUPP Kelas III Lapuko memperoleh Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp5,05 miliar.
Realisasi pendapatan ini, lebih rendah dari target yang dijatuhkan Kemenhub RI terhadap KUPP Kelas III Lapuko sebesar Rp4,5 miliar, dengan kata lain dari hasil tersebut, kenaikan realisasi sebesar 12 persen.
“Untuk tahun 2024 lalu, kami dari UPP Kelas III Lapuko diberikan target dari pemerintah pusat sebesar Rp4,5 miliar, dan sedangkan untuk realisasi pendapatan yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp5,05 miliar,” kata Kepala KUPP Kelas III Lapuko Nurbaya, Jumat (17/1/2025).
PNBP senilai Rp5,05 miliar tahun 2024 lalu, lanjut Nurbaya, diperoleh dari beberapa sektor penunjang, seperti, sektor tambang ore nikel, batuan atau galian C, hingga sektor sertifikasi.
Namun dari beberapa sektor penunjang, Nurbaya sebut sektor pertambangan paling banyak memberikan kontribusi PNPB lewat keberadaan terminal khusus (Tersus) tempat pengapalan atau pemuatan ore nikel.
“Tujuh tersus (terminal khusus) di sektor pertambangan nikel, satu tersus tambang batuan. Ada juag penunjang pendapatan PNBP dari sertifikasi kapal,” ungkap dia.
Nurbaya menambahkan, capaian PNBP tahun 2024, menjadi acuan pemberian target Kemenhub RI terhadap KUPP Kelas III Lapuko, sebesar Rp5,06 miliar.
Tentunya target tersebut akan menjadi motivasi dan semangat baru bagi KUPP Kelas III Lapuko untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan demi mencapai target PNBP.
“Jadi, kami harus menyisir itu sesuai dengan regulasi yang ada, pos-pos yang boleh kami kenakan PNBP-nya. Kalau yang lain-lain seperti tersus, galangan kapal pertambangan itu sudah pasti, sudah rutin. Otomatis yang tidak ada di tahun-tahun sebelumnya itu lah yang akan kita coba sisir, apakah masih- ada yang terlupa,” pungkas Nurbaya. (bds)
Reporter: Sunarto
Editor: Biyan