KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Direktur lembaga riset Parameter Strategi Indonesia (PSI), M Basri Kajang, menangkis semua tudingan miring LSM Prakat Sultra terkait hasil survei caleg DPRD provinsi Dapil Sultra 1, yang menempatkan nama Aksan Jaya Putra tertinggi dalam survei tersebut.
Pasalnya, tuduhan yang dialamatkan ke PSI terkesan fitnah alias hoax, dan tanpa dasar yang kuat.
Basri menjelaskan bahwa status lembaga surveinya sangat kredibel dan terdaftar resmi dalam Persatuan Survei Opini Publik (Persepi).
[artikel number=3 tag=”psi,caleg,” ]
“Saya baru membaca komentar salah satu LSM terkait hasil survei kami, saya sebenarnya tidak ingin merespon ini, karena kalau dilihat dari backgroundnya tidak ideal untuk mengkritisi data statistik, dengan alasan dia sebagai staf ahli di DPR Provinsi, dan LSM juga,” bebernya ketika ditemui di salah satu hotel di Kendari, Minggu (7/4/2019).
Lanjut Basri, bila ingin mengkritik data, hadirkan juga data konkrit dan bukan opini, sehingga semua bisa terurai dengan baik karena data survei yang dipublikasi oleh PSI, lahir dari kerja-kerja ilmiah, mempunyai metodologi dan metode standar yang jelas.
Basri tak memungkiri bahwa lembaga survei PSI terbilang baru berdiri tahun 2017, namun dimotori oleh orang-orang profesional alumni Lembaga Survei Indonesia (LSI).
“Kredibilitas lembaga PSI, badan hukumnya kita langsung dari Kementrian Hukum dan HAM RI, kita punya akta notaris, kita juga punya izin pendirian,” tambahnya.
Soal tudingan hasil survei caleg Golkar Aksan Jaya Putra yang
persentasenya mengungguli caleg petahana DPRD Sultra, Amiruddin Nurdin, M Basri menyebutkan bahwa angka tersebut fakta dan riil, karena memang AJP dan timnya bekerja maksimal.
“Unggul karena AJP dan timnya memang bekerja turun di masyarakat,” katanya.
Kerja-kerja survei PSI sudah terealisasi pada sejumlah pilkada, misalnya di pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra. Hasilnya akurat, menempatkan Ali Mazi-Lukman Abunawas tertinggi dan terpilih, namun itu hanya dilakukan di tingkat internal dan tak dipublikasi.
Begitu juga survei Paramater, terbukti akurat pada pilkada kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, hasilnya kandidat A Seto-A Kartini unggul.
Begitu juga hasil survei PSI di pilkada Kolaka Juni 2018, pasangan calon bupati saat itu, Safei-Jayadin, unggul 61,50 persen hasil PSI dan 63,47 persen hasil KPU.
“Jadi apalagi yang dipersoalkan,” tutupnya.
Reporter: Musdar
Editor: Rani