KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Kota Kendari menjadi kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menduduki posisi kedua terbaik dalam penanganan angka stunting. Sementara posisi pertama Kabupaten Kolaka Timur.
Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka stunting Kota Kendari berada pada 24,0 persen. Sedangkan Kabupaten Kolaka Timur yakni 23,0 persen, atau berbeda satu persen.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kendari, Jahudding mengatakan, ada beberapa hal yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari untuk melakukan penurunan angka stunting. Seperti melalui tim percepatan penurunan stunting, bergerak secara bersama-sama dengan stakeholder terkait, saling bahu-membahu melakukan gerakan bersama untuk penurunan angka stunting.
“Antara lain yang sudah dilakukan yakni pada Jumat yang lalu terkait audit stunting, kita melakukan tindakan desiminasi rencana tindak lanjut terkait penanganan stunting di Kota Kendari. Hal-hal apa saja yang menjadi penyebab terjadinya, maka hal itu yang akan dibawa ke rapat pertemuan untuk diberikan penekanan dan langkah-langkah yang mesti dilakukan,” ucapnya di salah satu Hotel di Kendari, Senin (31/10/2022).
Ia menjelaskan, dalam tim audit yang sudah dibentuk, terdapat tim pakar yang sudah turun ke lapangan untuk melakukan audit secara langsung, mulai dari ahli anak, ahli kandungan, ahli gizi dan ahli psikologi. Target penurunan angka stunting tahun 2022 ini yakni 20 persen dari 24,0 persen pada 2021.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil pengukuran yang dihasilkan oleh tim kesehatan seperti yang sudah ditampilkan pada audit sebelumnya, 28.000 balita dari 90 persen keseluruhan jumlah yang pernah dilakukan pengukuran hanya 1,4 persen yang mengalami stunting.
Berdasarkan data SSGI tahun 2021 Kota Kendari memiliki angka stunting yakni 24,0 persen. Angka ini berada di bawah rata-rata angka stunting nasional sebesar 24,4 persen. Hal inilah yang menjadi acuan Pemkot Kendari untuk bergerak bersama-sama dengan melibatkan sektor terkait, untuk percepatan penurunan angka stunting di Kendari. (bds)
Reporter: Zubair
Editor: Wulan Subagiantoro
