Metro Kendari

Mayat Anjing yang Diseret Pelajar di Kendari Diterbangkan ke Surabaya untuk Diautopsi

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Mayat anjing yang diseret sejumlah pelajar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berbuntut panjang, setelah pemilik anjing bernama Lucia Sri Kusdaryati melaporkan kejadian ini ke Polda Sultra, Kamis (20/7/2023) kemarin.

Lucia Sri Kusdariati melaporkan sejumlah pihak diantaranya Kapolresta Kendari, Kombes Pol, M. Eka Faturrahman, Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi dan Kanit Reskrim Polsek Mandonga atas dugaan obstruction of justice atau menghalang-halangi keadilan.

Buntut dari pelaporan tersebut, pihak penyidik Satreskrim Polresta Kendari langsung menggali kuburan mayat anjing di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, hari itu juga.

Penggalian mayat anjing itu berdasarkan permintaan pemilik guna dilakukan proses autopsi atau bedah mayat anjing yang diduga mati karena adanya kekerasan terhadap hewan atau binatang.

Komunitas Animal Defenders Indonesia, Doni Herdaru sekaligus perwakilan pemilik mayat anjing yang ikut mempresure kasus ini. Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah mengambil mayat anjing tersebut dibantu penyidik.

Baca Juga: Usai Viral Seret Anjing di Jalanan, Tiga Pelaku yang Masih Berstatus Pelajar Minta Maaf

“Hadir lima anggota Reskrim Polresta Kendari, mendampingi tim penggali kubur. Barang bukti berupa cadaver atau mayat sudah dibekukan di Polresta Kendari menggunakan mesin pendingin,” ujarnya saat dihubungi awak media lewat pesan whatsapp, Jumat (21/7/2023).

Rencananya, mayat anjing tersebut akan dibawa ke Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur untuk dilakukan autopsi.

“Barang bukti diterbangkan ke FKH Unair guna autopsi, didampingi oleh tim kami dan dua penyidik,” tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, tiga pelajar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rio (17), Rian (17) dan Rahmat (17) viral di media sosial lantaran unggahan video ketiganya tengah menyeret seekor anjing di badan jalan.

Dalam video berdurasi 24 detik itu, terlihat dua pelajar berboncengan sambil menyeret seekor anjing. Sementara satu orang lainnya merekam aksi tak terpuji kedua pelajar tersebut.

Merasa videonya viral, ketiga pelajar mendatangi Polresta Kendari untuk mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian yang telah membuat netizen berang.

Salah satu pelaku bernama Rian mengatakan bahwa kejadiannya saat ia bersama dua rekannya sedang menuju pulang ke rumah usai nongkrong. Tak sengaja mereka melihat seekor anjing tergeletak di tengah jalan setelah ditabrak mobil. Mereka yang melihat kemudian berinisiatif untuk memindahkan ke tempat aman.

Ia memastikan, mereka tidak ada niat untuk melakukan penganiayaan. Mereka hanya ingin menolong anjing tersebut, tapi dengan cara yang salah.

“Dan maaf atas perkataan teman saya, sehingga beranggapan bahwa kami melakukan penganiayaan kepada anjing tersebut, dan saya selaku yang memegang anjing memohon maaf atas perlakuan saya yang menolongnya anjing tersebut dengan cara menyeret,” kata dia. (bds)

 

Reporter: Sunarto
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button