Metro Kendari

Marak Pemulung Menunggu Sedekah Jelang Buka Puasa, Ini Imbauan Dinsos Kendari

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Menjelang berbuka puasa, puluhan pemulung dan pengemis mulai marak di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal tersebut dapat dijumpai di sepanjang jalan.

Dari pantauan Detiksultra.com, di Jalan Malaka Anduonohu, Kecamatan Poasia, Jumat (15/4), terlihat pemulung mendorong gerobak. Mereka berhenti di pinggir jalan menunggu sedekah.

Para pemulung ini juga ada yang membawa anak kecil. Sambil duduk-duduk, mereka menunggu pemberian orang yang sedang melintas.

Para pemulung ini bisa ditemui selepas asar hingga waktu berbuka puasa. Mereka menunggu orang-orang memberikan takjil hingga bingkisan.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Penanganan Anak Jalanan dan Pengemis Dinsos Kendari, Husni Mubaraq, menjelaskan, pihaknya setiap Minggu selalu melakukan asemen terhadap pengemis maupun pemulung yang ada di Kota Kendari.

“Jadi sebelum puasa kita sudah melakukan asesmen dan pendataan serta mengimbau untuk tidak melakukan kegiatan (mengemis) di lampu merah dan pinggir jalan. Tapi lagi-lagi mereka masih melakukan hal tersebut,” jelasnya saat dikonfirmasi pada Jumat (15/4/2022).

Berdasarkan pendataan, kata dia, pengemis musiman di bulan Ramadan ini sebagian adalah pendatang dari Konawe, Konsel, dan beberapa wilayah lainnya.

“Dua hari menjelang puasa kami sudah melakukan pendataan, dari 44 orang hanya 28 warga Kendari, selain itu warga pendatang,” bebernya.

Untuk itu, kepada masyarakat yang berada di Kota Kendari untuk tidak memberikan sedekahnya kepada anak-anak jalan dan pengemis. Husni mengimbau agar sedekahnya diberikan kepada panti asuhan.

“Kepada masyarakat jangan lagi memberikan sedekah kepada pengamen, anak jalanan, tukang sapu mobil, dan pengemis lainnya karena itu melanggar peraturan daerah. Jika ingin memberikan sedekah langsung ke panti dan kami siapkan nama-nama pantinya,” tukasnya.

Ia juga mengaku, tidak bisa mengatasi musiman seperti ini karena tidak adanya rumah penampungan bagi pengemis. (bds*)

 

Reporter : Erik Lerihardika
Editor: J. Saki

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button