Metro Kendari

Tawon Sultra Kutuk Aksi Pencurian Benda Anti di Museum

Dengarkan

KENDARI,DETIKSULTRA– Pencurian benda antik di Museum Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), membuat gerah Tamalaki Wonua Ndolaki (Tawon) Sultra. Pasalnya, hampir semua benda-benda peninggalan leluhur dibabat habis para pencuri.

“Sangat disesalkan. Seharusnya pemerintah juga ikut menjaga warisan para leluhur yang dititipkan di Museum,” Ketua Tawon Sultra, Ahmad, Kamis (28/1/2021).

Karena, kata Ahmad, Tawon Sultra mengutuk keras pelaku pencurian benda para leluhur. Tawon, lanjut dia, meminta kepada Polda Sultra untuk segera mengungkap siapa pelaku kejahatan yang berani mencuri benda pusaka milik para leluhur.

“Kami meminta Polda Sultra untuk secepatnya mengungkap siapa pelaku penjarahan benda pusaka,” tuturnya.

Untuk menjaga kembalinya terjadinya aksi pencurian, tambah Ahmad, maka untuk sementara pihaknya sudah mengerahkan seluruh kader Tawon untuk 1×24 jam berada di Museum melakukan penjagaan ketat.

“Kami akan terus berada di Museum ini melakukan penjagaan. Sekaligus nelakukan pembersihan diseluruh area Museum,”ujarnya.

Ahmad juga meminta kepada pihak Pemprov Sultra untuk mencopot Kepala Bidang Museum Prov Sultra. Menurut Ahmad, ada kelalaian dari pengelolah yang membiarkan Museum tanpa ada pengawasan dan penjagaan.

“Ini kita sesalkan juga. Museum tempat benda bersejara justru tidak ada penjaganya,”ungkapnya.

Satu-satunya cara, sambung Ahmad, jika Pemprov tidak serius mengurusi Museum. Maka sebaiknya benda pusaka milik para leluhur dikembalikan saja kepada daerah masing-masing agar dijaga.

Sementara itu, Ramadan Mpera yang juga perwakilan pemuda Kabupaten Muna Barat ikut menyesalkan kejadian tersebut.

“Saya menyesalkan kejadian tersebut. Apalagi, terjadi pada sebuah lembaga/museum yang semestinya ada pemberlakuan protokol keamanan yang memadai,”ujarnya.

Menurutnya, Museum sebagai tempat penyimpanan peninggalan sejarah tentu mempunyai nilai yang sangat tinggi sekaligus ada nilai histori.

“Pemprov dianggap lalai menjaga aset bersejarah tersebut.  Olehnya itu dengan kejadian tersebut sy selaku putra daerah Muna meminta kepada Pemda Muna dan Mubar menarik benda-benda bersejarah karena tidak terjaga dan tak dilindungi lagi,” pungkasnya.

Reporter: Sunarto
Editor: Via

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button