KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulawesi Tenggara (Sultra), membuka penjaringan atau pendaftaran bakal calon kepala (Cakada). Pendaftaran dilangsungkan 2 Mei hingga 2 Juli 2024 mendatang.
Sekertaris DPW PSI Sultra, M. Arafat Yunus mengatakan, pendaftaran cakada ini semua tingkatan, mulai dari calon dan wakil gubernur, hingga bupati dan wali kota se-Sultra.
Adapun pembukaan pendaftaran ini, sesuai arahan Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Kaesang Pangarep, untuk membuka pendaftaran di semua tingkatan, termasuk di Sultra, walaupun partainya hanya bisa mendukung, bukan mengusung. Sebab diketahui, pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 kemarin, PSI hanya mendapat satu kursi DPRD di Konawe Kepulauan (Konkep). Sementara kabupaten lain dan DPRD Provinsi Sultra serta DPR RI, PSI Sultra tidak ada sama sekali.
“Mas Bro Kaesang menginginkan PSI bisa membuka pendaftaran, untuk memberikan kesempatan cakada menggandeng PSI, sebagai salah satu partai pendukung atau pengusung untuk memenangkan Cakada, dan ini juga merupakan bentuk partisipasi PSI atas kepercayaan masyarakat yang memilih PSI di Pileg kemarin,” ujarnya saat menggelar konferensi pers di Kantor DPW PSI Sultra, Kamis (02/05/2024).
Arafat menerangkan, selain karena arahan Ketum DPP PSI, juga berkaitan dengan minat Cakada yang ingin manggaet PSI, sebagai partai pendukung. Pasalnya, sejumlah cakada baik gubernur, bupati dan wali kota, sudah ada komunikasi politik yang dibangun di internal maupun eksternal partai.
Menurutnya, penting bagi PSI Sultra ikut berpartisipasi dengan membuka ruang komunikasi, dan diskusi melalui penjaringan Cakada. Soal siapa yang didukung tergantung dari hasil penjaringan kedepannya.
“Pembukaan pendaftaran ini, secara politik lebih pada amanah rakyat, begitu banyak kontribusi suara yang masuk di PSI, meski terbilang masih partai baru, kemudian PSI tidak mengambil peran dalam pilkada, itu kerugian besar. Ini perintah DPP, dan memang harus dijalankan seperti ini, untuk memberikan ruang kepada siapa saja yang ingin mencalonkan diri,” jelas Arafat.
Menurutnya, meski PSI tidak bisa berkontribusi dalam pemenuhan kursi, tapi secara politik PSI memiliki privilege atau hak istimewa yang tidak dimiliki partai lain.
Misal, Presiden Jokowi yang notabene mendukung penuh putranya, Kaesang Pangarep membangun PSI. Tentu ini membawa keuntungan tersendiri bagi cakada yang ingin melamar PSI menjadi partai pendukung.
Menurut dia, ini menjadi daya tarik tersendiri, khususnya PSI dalam berkontribusi mendukung dan berperan memenangkan Cakada yang didukungnya nanti. Belum lagi, Ketum DPP PSI Kaesang Pangarep sudah menyatakan sikap all out memenangkan Cakada yang didukung PSI, dengan manfaatkan kekuatan politik yang ada, termasuk eksistensi Presiden Jokowi.
“Inilah privilege dan kekuatan alaminya PSI, dan ini menjadi nilai jual politik PSI sebenarnya. Benar kita tidak memiliki kursi, hanya di Konkep saja, tetapi PSI bisa sedikit banyak berkontribusi untuk Cakadanya,” imbuhnya.
Perihal satu kursi yang diperoleh PSI di Konkep, tambah Arafat kemungkinan besar pihaknya akan mendorong kadernya untuk maju di Pilkada Konkep 2024, entah sebagai 01 ataupun 02. Namun yang pasti, PSI menjadi bagian penentu daripada pengusungan cakada di Pilkada Konkep.
“Tinggal kita lihat kondisi kedepannya seperti apa,” tukasnya. (bds)
Reporter: Sunarto
Editor: Wulan