KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sayur jenis bayam maupun kangkung merupakan jenis komoditas sayuran yang nilai konsumsinya terbilang tinggi. Komoditas sayuran ini juga tergolong mudah ditanam di pekarangan rumah.
Saat ini, sayur bayam maupun kangkung yang kita konsumsi masih 80 persen dipasok dari luar Kota Kendari seperti Konawe Selatan (Konsel) dan Konawe. Akibatnya, kondisi stok pangan maupun kestabilan harga masih bergantung dengan kondisi daerah pemasok.
Misalnya, bencana banjir yang melanda beberapa daerah Sultra dan terputusnya akses jalur transportasi darat menuju Kota Kendari, secara langsung berpengaruh terhadap harga bahan pangan.
[artikel number=3 tag=”pangan,sayur”]
Kepala Dinas Pangan Kota Kendari, Nismawati, mengatakan, beberapa waktu lalu sayuran khususnya kangkung dan bayam mengalami inflasi. Untuk mengendalikan itu, masyarakat bisa memanfaatkan pekarangan untuk bercocok tanam.
“Pemanfaatan pekarangan dapat mengendalikan inflasi khususnya pada bahan pangan kita,” ujarnya pada Detiksultra.com, Selasa (6/8/2019).
Sehingga, komoditas sayuran kangkung dan bayam bisa menjadi rekomendasi buat masyarakat untuk dibudidayakan di pekarangan baik dengan wadah pipa, polybag maupun hidroponik. Pasalnya, komoditas sayuran ini terbilang mudah untuk dibudidayakan.
“Kangkung dan bayam merupakan jenis sayuran yang cepat jika ditanam, dan tidak perlu harus di kebun dan produksinya lebih cepat,” tambah Nismawati.
Pemerintah kota juga dalam upaya pengendalian inflasi membuat sebuah gerakan tanam sayur bayam dan kangkung yang dilakukan melalui setiap kelurahan yang ada di Kota Kendari.
Reporter: Musdar
Editor: Rani