Badko Tak Punya Wewenang Memecat
KENDARI, DETIK SULTRA.COM – Rencana kedatangan Presiden Republik Indonesia di Sulawesi Tenggara menimbulkan euforia publik Kota Kendari, baik di tataran masyarakat maupun di lingkup organisasi kepemudaan.
Front Mahasiswa Sulawesi Tenggara, yang di dalamnya termasuk Badko HMI Sulawesi Tenggara dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kendari, bahkan berencana melakukan aksi demonstrasi untuk menyuarakan tuntutan mereka kepada presiden.
Pengurus Badko HMI Sulawesi Tenggara versi Eko Hasmawan Baso tidak sepakat dengan rencana tersebut, dan mengancam akan memecat kader yang mencatut nama Badko HMI dan mengintervensi HMI Cabang Kendari untuk tidak ikut dalam unjuk rasa itu.
Ancaman tersebut menuai kontroversi, Asrudi IE, salah satu kader HMI Cabang Kendari menyayangkan statemen pengurus Badko yang dirilis dalam salah satu media.
“Badko tidak punya hak mengintervensi Cabang Kendari. Karena kekosongan pemimpin bukan berarti kita berhenti untuk beride. Unjuk rasa ini adalah sambutan sekaligus menagih janji persiden,” ucap Asrudi saat ditemui Detiksultra.com.
Tidak hanya itu, Asrudi juga berkomentar soal ancaman pengurus Badko yang akan memecat kader HMI yang mencatut nama Badko HMI Sultra.
“Badko itu tidak punya wewenang untuk memecat kader. Dalam konstitusi ada tata cara pemecatan atau skorsing.
Yang berhak memecat atau menskorsing itu pengurus PB dan pengurus cabang.
Badko itu adalah badan koordinasi,” tukasnya sambil tersenyum.
Sepertinya ada dinamika dalam tubuh HMI. Namun saat ditanya soal kondisi HMI Cabang Kendari yang isunya terjadi dualisme kepemimpinan, Asrudi enggan berkomentar.
“Tunggu saja pelantikannya. Saya tdk mau komentar soal itu,” tutupnya.
Reporter: M8
Editor: Rani