KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sampai Jumat (29/6/2018), setidaknya sudah ada 37 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Sultra yang direkomendasikan oleh Panwascam untuk melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU).
Mengetahui hal itu, Direktur AMAN Center Muna Barat, La Ode Rahmat Apiti menduga, PSU massal ini sebagai modus baru kecurangan Pilkada.
“Saya menduga PSU ini orderan pihak tertentu karena modusnya sebagian besar kelalaian penyelenggara KPPS, dan kami telusuri penyebabnya akibat keteledoran penyelenggara. Ini aneh. TPS berbeda-beda tapi penyebabnya sama. Ada skenario yang saya duga diperankan oleh penyelenggara,” ungkapnya.
Menurutnya, Pilgub telah berjalan kondusif tanpa ada konflik dan kegaduhan politik. Tapi penyelenggara sepertinya mau menciptakan kegaduhan.
“Secara administrasi, prosedurnya cocok. Tapi secara politik, hal ini tidak boleh dibiarkan dan sebaiknya aparat menangkap penyelenggara yang main mata dengan Paslon karena jangan sampai PSU menimbulkan ledakan konflik,” ucapnya melalui telpon selulernya, Jumat (29/6/2018).
Bahkan kata Rahmat, Pilgub Sultra pecahkan rekor karena terjadi PSU massal dan ini merupakan bukti kegagalan penyelenggara.
“Sepertinya penyelenggara mau memenangkan salah satu Paslon dengan skenario PSU, dengan menciptkan kelalaian prosedur. Tapi saya berharap teman-teman penyelenggara tidak keluar dari arena kode etik,” tegasnya.
Namun, meskipun dilakukan PSU, pihaknya tidak khawatir. AMAN Center hanya was-was, jangan sampai menimbulkan kepanikan publik dan menjadi pintu masuk terjadinya konflik di Sultra.
“Kami mengimbau kepada para simpatisan AMAN agar tenang, jangan terpancing dengan isu provokasi dan mencederai kemenangan AMAN,” cetusnya.
Reporter: Ahmad Sadikin
Editor: Rani