Kampus

Program LEAP OKP UHO Dapat Apresiasi Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda

Dengarkan

DETIKSULTRA.COM, KENDARI – Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas melakukan pertemuan dengan pihak Universitas Maastricht, Rabu (29/3/2023).

Kunjungan ini turut didampingi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI, Dr. Agus Setiabudi. Dalam pertemuan tersebut, Mayerfas berkesempatan berbicara dengan Prof. Rianne Letschert, Presiden Universitas Maastricht, serta sejumlah staf dan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi doktoral di universitas tersebut.

Pertemuan ini menjadi ajang untuk membahas berbagai proyek kolaboratif antara Universitas Maastricht dan lembaga-lembaga di Indonesia, serta membahas kemungkinan kerja sama di masa depan.

Duta Besar Mayerfas mengawali pertemuan dengan menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia memiliki visi kuat untuk memperkuat kerja sama antara institusi pendidikan tinggi di Belanda dan Indonesia, dengan fokus khusus pada kolaborasi yang melibatkan institusi di luar Pulau Jawa.

Meskipun banyak proyek yang telah terjalin, khususnya dengan universitas-universitas di Pulau Jawa, Duta Besar menegaskan pentingnya melibatkan institusi pendidikan di wilayah lain di Indonesia dan mengajak untuk menjalin kerja sama dengan mitra-mitra baru di Belanda.

Salah satu momen penting dalam pertemuan ini adalah presentasi oleh Dr. Sascha Hardt tentang proyek LEAP OKP. Proyek ini merupakan kolaborasi di bidang hukum antara Fakultas Hukum Universitas Maastricht dan Fakultas Hukum Universitas Airlangga, serta lima institusi lainnya.

Kolaborasi ini tidak hanya melibatkan Fakultas Hukum, tetapi juga membangun Jaringan Pendidikan Hukum Indonesia (JAPHI) sebagai salah satu hasil dari proyek LEAP.

JAPHI menjadi tempat berkumpulnya pemangku kepentingan dalam pendidikan hukum dari seluruh Indonesia, dan memfasilitasi pengenalan pendekatan-pendekatan baru dalam pengajaran dan pembelajaran, seperti metode pembelajaran berbasis masalah dan proyek.

LEAP menjadi salah satu dari sedikit proyek kolaboratif yang melibatkan lima institusi di luar Pulau Jawa, yaitu Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, Universitas Nusa Cendana, Universitas Halu Oleo, Universitas Borneo Tarakan, dan Universitas Trunojoyo Madura.

Semua institusi ini telah menjalin perjanjian kerja sama dengan Universitas Maastricht dan Universitas Airlangga, dengan tujuan memperkuat kerja sama di masa mendatang.

Dalam pertemuan ini, Duta Besar Indonesia memberikan apresiasi atas program LEAP sebagai contoh nyata kolaborasi yang memberdayakan institusi pendidikan tinggi di luar Pulau Jawa. Ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk memajukan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah.

Sebagai bagian dari penghormatan, Dr. Sascha juga mempersembahkan buku berjudul “Legal Education in the 21st Century – Indonesian and International Perspectives” kepada Duta Besar.

Buku ini merupakan karya dari tim manajemen proyek LEAP yang mengangkat perspektif Indonesia dan internasional dalam pendidikan hukum di abad ke-21. (*)

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button