KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Beberapa hari belakangan ini, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) diguyur hujan deras. Fenomena cuaca tahunan ini, membuat sebagian wilayah di Konut terendam banjir.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut, bencana banjir ini setidaknya merendam enam kecamatan, diantaranya Kecamatan Landawe, Langgikima, Andowia, Motui, Asera, Oheo, dan Kecamatan Motui.
Namun tidak semua desa di enam kecamatan tersebut terendam banjir, begitupula rumah-rumah warga, hanya sebagian kecil yang terkena dampak banjir tahunan ini.
“Tidak semua, itupun rumah yang dekat dengan bantaran sungai,” ujar Kepala BPBD Konut, N.S Muhammad Aidin, Sabtu (04/05/2024).
Adapun ketinggian air, setelah merendam beberapa wilayah, akibat hujan yang terus menerus mengguyur, ditambah meluapnya sungai-sungai besar di Kabupaten Konut, kurang lebih setinggi satu meter.
“Rata-rata tinggi itu air satu meter,” ungkap Muhammad Aidin.
Menyikapi bencana banjir ini, pemerintah daerah melalui Bupati Konut, Ruksamin, telah mengeluarkan status siaga darurat sejak dua hari yang lalu, usai melihat potensi bencana banjir besar yang kemungkinan terulang seperti tahun 2018 silam.
Selain instruksi siaga darurat, Bupati Konut juga menerbitkan surat untuk seluruh OPD dan Forkompinda Konut, untuk ikut terlibat melakukan penanggulangan bencana.
“Jadi kita di Konut, semua OPD dan Forkompinda siaga, atas arahan Pak Bupati Ruksamin,” imbuh Muhammad Aidin.
Adapun personal BPBD sendiri, pihaknya telah menyediakan tenda-tenda pengungsian sementara, untuk warga yang memang terdampak banjir. Tetapi untuk tenda dapur umum, belum didirikan dengan alasan sebagian besar warga masih memilih untuk mengungsi di rumah keluarga terdekat yang tidak diterendam banjir.
Hanya saja sebagai bentuk antisipasi, BPBD sudah menyiapkan kebutuhan pokok berupa makanan, bila sewaktu-waktu terjadi emergency atau status darurat yang lebih parah maka bantuan tersebut langsung diterjunkan ke masyarakat.
“Dari kami di BPBD, sejak banjir terjadi kami sudah turun melakukan assessmen, mendata rumah-rumah warga yang terkena banjir, dan sekaligus menyiapkan tenda-tenda pengungsian, perahu karet untuk mengevakuasi warga,” imbuhnya.
Terakhir, ia mengimbau masyarakat yang memang tempat tinggalnya kerap menjadi langganan banjir, kiranya untuk tetap berhati-hati dan waspada, dan memilih untuk mengungsi.
“Kita minta ke warga, kalau mau kembali ke rumah supaya melihat kondisi, karena sampai saat ini hujan masih turun,” tukasnya. (bds)
Reporter: Sunarto
Editor: Wulan