Metro Kendari

Disperindag Sultra Dorong Pengembangan Produk Lokal Melalui OVOP

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara (Sultra) mendorong pengembangan produk lokal melalui One Village One Product (OVOP). Hal tersebut disampaikan Kepala Disperindag Sultra, Sitti Saleha melalui sosialisasi kegiatan IKM OVOP Bagi Dinas Perindustrian kabupaten/kota se-Sultra, bertempat di salah satu hotel di Kendari, Kamis (13/4/2023).

Katanya, kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong pengembangan produk maupun pelaku IKM didaerah. Hal ini dalam rangka peningkatan daya saing melalui pendekatan OVOP.

“Tentunya hal tersebut sejalan dengan salah satu misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu memajukan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan investasi,” ungkap Sitti Saleha.

Pengembangan IKM melalui OVOP merupakan suatu pendekatan pengembangan potensi daerah di satu wilayah, untuk menghasilkan satu produk kelas global yang unik khas daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal.

OVOP memiliki tiga prinsip utama yaitu produksi lokal namun bersifat global, kemandirian dan kreativitas, dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

“IKM yang dapat dikembangkan melalui OVOP harus memenuhi persyaratan yaitu menghasilkan produk yang memenuhi kriteria komoditi IKM OVOP. Kedua, merupakan penghela di sentra IKM yang memberikan dampak yang besar terhadap ekonomi daerah,” tuturnya.

“Syarat berikutnya yaitu memiliki aspek legalitas di bidang industri, dan terakhir diusulkan oleh dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian di kabupaten/kota,” tambahnya.

Khusus bagi IKM komoditi makanan dan minuman harus memiliki ijin edar produk pangan, sertifikat halal dan hasil pengujian laboratorium yang terakreditasi bahwa produk memenuhi persyaratan standar keamanan pangan.

Selain itu, terkait kriteria komoditasIKM OVOP yakni pertama, merupakan unggulan daerah. Kedua, memiliki keunikan, yang terdiri atas motif, desain produk, teknik pembuatan, keterampilan dan/atau bahan baku, yang berbasis pada kearifan lokal.
Kriteria selanjutnya yaitu diutamakan berbahan baku lokal, keempat, memiliki pasar tingkat domestik baik regional maupun nasional serta tingkat global dan terakhir memiliki kualitas dan diproduksi secara berkesinambungan.

“Kami berharap, melalui kegiatan ini dapat dimaksimalkan program dan pengembangan IKM di daerah melalui pendekatan OVOP, dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan industri yang berkualitas dan berkelanjutan pada sektor IKM,” pungkasnya. (bds)

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button