Ini Pengakuan Sekuriti Rumah Sakit Bahteramas yang Dituding Keroyok Keluarga Pasien
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Direktur perusahaan yang menaungi sekuriti Rumah Sakit Bahteramas Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Zulfikar angkat bicara terkait dugaan pengeroyokan yang dilakukan anak buahnya.
La Ode Zulfikar menjelaskan, awalnya istri AF berkunjung ke Rumah Sakit Bahteramas untuk menjenguk orang tuanya yang saat itu sedang sekarat pada Selasa, 12 April 2022 sekitar pukul 11.00 WITA. Ia bersama anaknya yang berusia di bawah 12 tahun.
Sementara, anak di bawah umur 12 tahun tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan pasien. Ini sudah SOP rumah sakit mengingat adanya wabah Covid-19.
“Tetapi istri yang mengaku korban ngotot mau masuk bersama anaknya. Tapi kami pihak sekuriti tidak memperbolehkan karena ini sudah prosedur rumah sakit. Kemudian ia menelepon suaminya yaitu AF yang katanya korban,” jelas Zulfikar mewakili karyawannya, kepada media saat ditemui di Kendari pada Minggu 17 April 2022.
Setelah suaminya datang tiba-tiba melakukan perlawanan dan hendak memukul sekuriti sambil ngotot untuk masuk. Saat keributan itu, istri dan anaknya langsung masuk ke ruangan pasien.
“Anak dan istrinya masuk, sementara dari awal kita sudah usulkan alangkah baiknya anaknya dititip saja,” terangnya.
Melihat sikap arogansi AF, kemudian sekuriti yang sedang berjaga memanggil kedua rekannya untuk menenangkan yang diduga korban agar tidak menggangu pengunjung pasien lainnya. Namun AF tetap melawan hingga meludahi sekuriti.
“Jadi kami hanya ingin mengamankan bukan melakukan penganiyaan, apalagi pengeroyokan, ini kan rumah sakit dan pengunjung harus tau SOP di rumah sakit ini,” tuturnya.
Ia juga berharap kejadian ini dapat diselesaikan secara baik dan kekeluargaan bersama keluarga yang diduga korban.
Sebelumnya diberitakan seorang pria berinisial AF diduga menjadi korban pengeroyokan sekuriti Rumah Sakit Bahteramas pada Selasa, 12 April 2022.
AF mengalami luka memar pada bagian telinga, hingga bagian punggung bawah dan merasa kesakitan.
Sementara pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut. (bds*)
Reporter : Erik Lerihardika
Editor: J. Saki