KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Gelaran HUT Sultra ke-55 menyisakan kisah heroik di balik karnaval tenun. Kabupaten Buton menampilkan parade Lawero. Parade ini memukau pengunjung.
Lawero adalah naga yang merupakan mahkota rumah adat Malige atau Istana Kesultanan Buton. Lawero yang menyerupai naga adalah simbol kekuatan dan keteguhan sikap, prinsip dan tidak akan mampu dipengaruhi oleh siapapun.
Dalam peradaban Buton, lawero merepresentasikan kewenangan dan kekuatan dahsyat, namun tidak semena-mena dan cenderung mengayomi.
Dengan ikon menggunakan tenun Buton bermotif boka, leja dan samasili kumbaea, berpadu menjadi satu dalam balutan kostum lawero, yang bermakna kekuatan masyarakat Buton kokoh dan tangguh laksana seekor naga, dalam mengayomi wilayah serta mempertahankan keharmonisan hubungan sosial budaya masyarakat Buton.
Simbol lawero yang terpasang di atap rumah adat Buton atau gapura-gapura, merupakan manifestasi dari kesadaran yang muncul dalam kebatinan masyarakat Buton.
[artikel number=3 tag=”hut,buton”]
“Mengangkat tema ini diharapkan, makna filosofis lawero dapat diwariskan kepada generasi penerus Buton secara turun temurun,” tutur Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Buton, Abdul Zainuddin Napa.
Setiap rumah adat memiliki 2 lawero pada depan dan belakang atap rumah adat, sehingga pada ikon lawero terdapat 2 lawero sebagai filosofi kekuatan bangunan Istana Kesultanan Buton.
Atraksi karnaval Kabupaten Buton, diperagakan 2 orang ikon lawero dan 6 orang penari atau dayang-dayang. Kian semarak pula dengan iringan barisan penabuh gendang grup Rambi Ganda Takawa, bersama barisan pengikut berpakaian khas tenunan daerah.
Kabupaten Buton menurunkan 150 orang personil untuk tampil spektakuler pada gelaran unik ini. Busana naga merupakan karya D’luna Fashion Designer binaan ibu Delia Montolalu La Bakry.
Karnaval berlangsung di kawasan eks MTQ Kendari, diikuti ratusan peserta dari 17 kabupaten/kota di Sultra. Rangkaian acara spektakuler ini, merupakan bagian dari iven HUT Sultra ke-55 pada 27 April 2019. Barisan karnaval Kabupaten Buton diterima Gubernur Ali Mazi dan ibu Agista di tribun vip.
M NASIR IDRIS