KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dream Team Tennis Tournament ke-2 tahun 2024 yang diselenggarakan di Kota Makassar sejak tanggal 2 hingga 7 Juli 2024 telah berakhir. Turnamen tenis tingkat nasional ini diselenggarakan klub Dream Team Tennis Kota Makassar, dengan mempertandingkan kelompok umur 10, 12, 14, 16 dan 18 tahun putra-putri, pemula, dan prestasi.
Kejuaraan nasional ini diikuti oleh beberapa provinsi antara lain Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat. Kejuaraaan ini terbentuk atas inisiasi para pecinta tenis lapangan yang ada di makassar dan respon positif dari Ketua Dream team tenis makassar.
Pada event ini, atlet sultra pun ikut berlaga diantaranya ganda prestasi yaitu Andi Nur Hassanah berpasangan Wd Rizka Nur Katim dari Kota Kendari, kelompok umur 10 tahun putri yaitu Nur Aisya Afiqah dari Kota kendari, kelompok umur 12 tahun putri yaitu Nur Anisa Indriyani dari Kota kendari , kelomppok umur 16 tahun putri Adhisty Dekha Pratiwi dari kabupaten Muna dan kelompok umur 18 tahun putri Alisya Risvanda dari Kabupaten Muna. Namun kelompok ganda prestasi dan kelompok umur 18 tahun putri gugur pada babak perempat final.
Pada event nasional ini, Nur Aisya Afiqah kelompok umur 10 tahun berhasil mendapatkan medali emas pada nomor tunggal dan ganda berpasangan dengan Ni Made Adistia Sachi dari Nusa Tenggara Barat. Kelompok umur 12 tahun putri menjuarai nomor ganda berpasangan dengan Hayfa Putri Ibrahim dari Pareare. Kelompok umur 16 tahun putri juga harus puas dengan medali perak pada nomor ganda setelah kalah oleh pasangan Nurul Fatimah Yusran dan Salsabila Sufi dari Pangkep. Namun pada kelompok umur 18 tahun putri gugur pada babak kuarter final setelah melawan Nurul Ramadhani Enrekang.
Coach Andi Nur sangat bangga dengan pencapaian atlet junior yang bisa mencapai titik juara. Coach Nur pun berharap pada atlet yang tidak mendapatkan juara agar tidak berkecil hati dan tetap semangat berlatih untuk mendapatkan hasil terbaik pada event berikutnya.
“Juara adalah bonus, tampil maksimal berjuang sampai titik darah penghabisan adalah jiwa atlet yang sesungguhnya. Jangan menyerah, tetap berlatih dan disiplin. Karena juara tidak datang begitu saja tanpa ada proses latihan yang panjang. Lawan terberat dalam pertandingan adalah melawan diri sendiri dalam hal ini melawan ego sendiri dan emosi yang tidak terkontrol,“ ujarnya. (*)
Reporter: Septi Syam
Editor: Wulan