Hilang Hak Suara di Munas, PBSI Sultra Dilanda Problem Internal
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Persoalan internal melanda Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sulawesi Tenggara. Pemicunya, anggota organisasi sudah kecewa dengan kepemimpinan Plt Ketua PBSI Sultra.
Kekecewaan anggota pengurus memuncak saat gelar Musyawarah Nasional (Munas) pemilihan Ketua PBSI Pusat pada 6 November 2020, dimana PBSI Sultra tidak punya hak suara dan tak diperhitungkan dalam pemilihan Ketua PBSI di Munas.
Ketua Bidang Organisasi dan Pembinaan PBSI Sultra, Eduar Lenohingide mengungkapkan bahwa hilangnya hak suara PBSI Sultra dalam munas tersebut, lantaran PBSI Sultra belum memiliki Ketua definitif yang baru.
“Kami kecewa PBSI Sultra tidak punya suara di munas, cuma gara-gara belum punya ketua definitif, jadi PBSI kita rugi,” katanya (9/10/2020).
Harusnya, peluang hak suara PBSI Sultra di Munas 6 November lalu itu, jauh hari sudah diantisipasi Ketua Plt PBSI Sultra, dengan lebih dulu menyelenggarakan Musyawarah provinsi luarbiasa khusus (Musprov-lub-sus) untuk memilih Ketua PBSI Sultra definitif, tapi sayangnya hal itu tidak dijalankan.
Akibat hilangnya hak suara PBSI Sultra saat di munas, organisasi olahraga badminton Sultra ini, dianggap sebuah kerugian dan seakan telah kehilangan wibawa.
“Kami kecewa dengan sikap Plt Ketua PBSI Sultra, yang tidak selenggarakan Musprov luar biasa khusus pemilihan Ketua PBSI Sultra definitif, jangan tunggu enam bulan jabat Plt, seharusnya kalau organsiasi sudah siap kenapa tidak dilaksanakan,” ujarnya dengan nada kesal.
Kata Eduar, seharusnya Plt Ketua PBSI Sultra memegang tanggungjawab dan benar-benar menjalankan amanah PBSI pusat, karena tugas utamanya menakhodai sementara organisasi dan secepatnya menyelenggarakan pemilihan ketua PBSI Sultra definitif, agar organisasi kembali berjalan stabil. Kalau saat ini, hanya muncul mosi tidak percaya.
Pengurus internal PBSI Sultra sudah mengundang Plt Ketua PBSI Sultra untuk membicarakan persoalan pemilihan ketua definitif, namun diduga tak digubris.
Eduar menghendaki, pemilihan melalui Musprov-Lub-Sus Ketua PBSI Sultra definitif harus segera digelar, karena bila terbengkalai maka bisa menghambat pembinaan prestasi atlet dan berdampak hilangnya fokus pengurus PBSI Sultra, untuk membina kesiapan para atlit bulutangkis menghadapi ajang kejuaraan nasional utamanya Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021.
Sebelumnya, Pengurus PBSI pusat amanahkan Plt Ketua PBSI Sultra untuk menakhodai sementara organisasi hingga terpilihnya ketua definitif baru, pasca Ketua PBSI Sultra, Tahrir Tasruddin, meninggal dunia.
Reporter: Sesra
Editor: Via