Polemik Kotak Suara “Kardus”, Mantan Ketua KPU Sultra Angkat Bicara
KENDARI, DETIKSULTRA. COM – Polemik kotak suara berbahankan kardus, kini sedang hangat perbincangkan. Tak lupa, Mantan Ketua KPU Sultra Hidayatullah pun angkat bicara.
Menurut Hidayatullah, terkait Kotak Suara dari bahan Kardus, problemnya bukan pada mudahnya dimanipulatif suara, karena terbukti pada Pemilu 2014 tidak ada isu yang masif atau yang mengemuka terkait manipulatif suara melalui Kotak Suara Kardus.
Bahkan, hasil Pemilu 2014 dengan metode scan C1 hasil perhitungan suara di TPS yang langsung diupload oleh KPU Kabupaten/Kota ke web KPU RI, mendapat apreasiasi yang tinggi baik dari dalam maupun luar negeri.
“Hanya tidak tepat pula KPU menyatakan bahwa Kotak Suara berbahan kardus menghemat anggaran karena ini pertaruhan terhadap jaminan suara kedaulatan rakyat yang telah menyalurkan hak pilihnya di TPS,” kata dia, Minggu (16/12/2018).
[artikel number=5 tag=”hidayatullah, kpu sultra” ]
Selain itu, dikatakan KPU RI terkait Kotak Suara Kardus tahan resapan air, Ketua Presidium Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) ini, juga menjelaskan, bahwa kotak suara berbahan kardus tersebut tidak tahan terhadap resapan air. Seperti kasus di Buton Utara dimana pada saat distribusi surat-suara yang telah dimasukkan dalam Kotak Suara diterpa hujan, sehingga membuat kotak suara basah dan rusak.
“Resapan hujan ini memang tidak merusak surat suara karena, surat suara dibungkus plastik, tetapi Kotak suaranya melemah, ambruk dan tidak layak pakai,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata dia kasus serupa juga terjadi di Kabupaten Bombana, gudang penyimpanan yang bocor pada musim hujan, menyebabkan sekira 300 kotak dan bilik suara berbahan kardus hancur dan rusak karena terendam air sehingga harus diganti.
“Intinya kotak suara berbahan kardus ini tidak tahan dengan serapan air, tidak tahan terhadap tekanan tusukan, tebasan benda tajam dan bahkan mudah terbakar. Juga rentan terhadap tekanan atau himpitan benda-benda keras dan hanya untuk sekali pakai. Beda dengan kotak Suara berbahan aluminium,” jelasnya.
Hidayatullah juga mengatakan potensi terjadinya tindak pidana korupsi terkait pengadaan kotak suara berbahan kardus itu sangat besar. Hal ini disebabkan penyedia barang memiliki motivasi mencari untung yang sebesar-besarnya. Kardus yang berkualitas baik disiapkan hanya untuk kepentingan pemeriksaan oleh tim pemeriksa proyek. Selebihnya yang didistribusi ke KPU Kab/Kota itu Kotak Suara Kardus yang mulai bercampur dengan Kardus yang tidak sesuai norma dan spesifikasi.
“Saya pernah protes keras pada saat itu tapi tak di indahkan” ujarnya.
Ditambahkan pula, kondisi dari aspek keamanan distrubsi dari aparat Keamanan harus sangat extra hati-hati terhadap Kotak Suara berbahan kardus tersebut karena rawan berbagai macam masalah.
Reporter: Sunarto
Editor: Sumarlin