KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Ketua DPRD Konawe Selatan (Konsel), Irham Kalenggo sudah dapat dipastikan langkahnya maju bertarung di Pilkada Konsel 2020 terhenti.
Hal itu karenakan, Irham Kalenggo gagal mendapatkan rekomendasi partai Golongan Karya (Golkar) yang memiliki enam kursi di parlemen Konsel dan berstatus sebagai pemenang di Pemilu 2019 lalu.
Gagalnya maju Ketua DPRD Konsel dua periode (2014-2019 Dan 2019-2024) ini, pengamat politik di Sulawesi Tenggara (Sultra) menilai bahwa pendukung Irham Kalenggo bisa jadi akan bermigrasi atau beralih ke bakal Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Konsel, Surunuddin Dangga-Rasyid.
Direktur Parameter Publik Indonesia, Ras MD mengatakan, gagalnya Irham Kalenggo mendapat rekomendasi, dan justru DPP Golkar rekomendasi terhadap Surunuddin Dangga sangat rasional.
Sebab menurut dia setidaknya ada dua faktor pertimbangan DPP Golkar memberikan rekomendasi berlabel B.1-KWK ke petahana. Pertama faktor emosional Parpol dengan Surunuddin Dangga.
“Baik Surunuddin dan Irham Kalenggo, keduanya adalah kader Golkar. Bedanya, Surunddin adalah kader senior di Golkar, sedangkan Irham kader muda Golkar,” ujar dia dalam rilis yang diterima Detiksultra.com, Minggu (30/8/2020).
Selanjutnya, perihal elektabilitas kedua figur tersebut. Dia mengatakan Golkar berkal berkali-kali melakukan survei internal di Konsel perihal peluang menang, Surunuddin masih jaub diatas Irham Kalenggo.
“Faktor kedua itu terkait elektabilitas, dan tentunya hasil survei intenal Golkar kemarin menunjukkan elektabilitas Surunuddin Dangga, lebih tinggi ketimbang Irham Kalenggo,” katanya.
Sehingga kata dia, gagalnya Irham Kalenggo mendapat pintu Golkar, pendukungnya cenderung ke petahana. Pasalnya karakter pemilih Irham dan Surunuddin dianggap memiliki kemiripan.
“Pernah kami uji dalam simulasi survei, jika nama Irham ditiadakan dalam simulasi survey, maka besar pemilih Irham bermigrasi ke Surunddin Dangga daripada ke figur lain. Begitupun sebaliknya, jelasnya.
Sementara itu ditempat yang berbeda, Pengamat Politik Sultra, Najib Husain menyampaikan pasca diberikannya rekomendasi ke Surunuddin-Rasyid, otomatis Irham Kalenggo harus mendengar, mengikuti dan mematuhi apa yang telah diputuskan oleh partai.
Sehingga lanjut dia, Irham Kalenggo perlu terlibat langsung membantu Surunuddin sebagai bentuk loyalitas kader terhadap keputusan partai.
Tentu tidak lupa, Irham Kalenggo harus mengarahkan gerbong suaranya untuk migrasi ke pasangan Surunuddin-Rasyid. Jika hal ini tidak dilakukan bisa terjadi perpecahan arah dukungan yang pada akhirnya tidak menguntungkan partai juga pasangan yang diusung.
“Sehingga yang perlu dilakukan Surunuddin yakni berkonsolidasi dengan Irham Kalenggo dan bersama-bersama turun dilapangan dan menunjukan kepada publik bahwa diantara mereka berdua tidak ada konflik diantara mereka,” bebernya.
Lebih lanjut Dosen Fisip UHO Kendari ini menilai jika hal itu tidak dilakukan, maka kemungkinan suara Irham Kalenggo akan terbagi di dua calon lainnya.
“Di sini agak berbeda dengan budaya politik jawa dengan politik pesantrennya, apapun yang dikatakan oleh kyainya, mereka (pendukung) akan mengikutinya,” ungkap dia.
“Berbeda dengan Irham Kalenggo, meskipun walupun sudah empat periode menjadi anggota DPRD, tidak menjamin basis Irham akan ke Surunuddin. Makanya saya kayaknya disini butuhkan kebesaran Irham turun dilapangan mengajak pendukungnya untuk beralih dukungan ke Surunuddin,” tukasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Yais Yaddi