KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Bantuan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) mulain dikerjakan di dua Kelurahan.
Dua Kelurahan tersebut yakni Kelurahan Rahandouna dan Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia. Dimana pada dua Kelurahan tersebut sering terjadi banjir ketika musim hujan tiba.
Oleh karena itu, program IBM tersebut yakni pembuatan saluran drainase yang memungkinkan agar aliran air saat hujan turun bisa diatasi melalui drainase yang dibuat. Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan, walaupun pembangunan saluran drainase tersebut masih skala lingkungan, diharapkan bisa menjadi solusi untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi di dua Kelurahan tersebut.
“Tentunya dengan adanya pengerjaan ini masyarakat dapat terlibat langsung, serta menyaksikan proses pembangunan, sehingga kita bisa bersatu padu untuk mengawal program kotaku ini,” ujar Sulkarnain di Kelurahan Anggoya, Jumat (5/8/2022).
Ia berharap, ketika sudah selesai dikerjakan, dirinya meminta kepada warga sekitar di dua kelurahan bisa merawat dan menjaga sehingga bisa digunakan dalam jangka panjang.
Sementara itu, Ketua LPM Mepokoaso Anwar mengungkapkan, progres dari pembangunan drainase tersebut saat ini sudah mencapai 21 persen kemudian luas lahan kumuh 7277 hektare, tingkat kumuh ringan. Ia berharap dengan adanya drainase tersebut bisa menjadi solusi untuk mengatasi banjir yang selama ini terjadi.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae mengungkapkan, dirinya datang ke Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam rangka untuk program Kotaku. Terdapat lima lokasi program Kotaku di Sultra yakni empat berada di Kota Kendari dan satu di Kabupaten Kolaka.
“Empat di Kota Kendari yakni Kelurahan Rahandouna, Kelurahan Anggoya, Kelurahan Pondambea, dan Wuawua lalu Pomalaa di Kabupaten Kolaka,” ungkapnya.
Dia berharap dengan adanya program ini setiap wilayah bisa bebas kumuh. (bds)
Reporter: Zubair
Editor: Wulan Subagiantoro
