KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Memasuki tahun baru 2018 tentu saja digunakan oleh sebagian besar orang untuk berpesta atau menghabiskan waktu liburan bersama keluarga, dengan sejumlah harapan baru. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh Sekretaris DPD Partai Gerindra Sultra, Prof. Masihu Kamaluddin Jelang penghujung tahun 2017. Ia malah sibuk menjalin komunikasi dengan Partai Politik (Parpol).
Apa yang dilakukannya tersebut merupakan bentuk keseriusan untuk tampil sebagai salah satu Bakal Calon (Balon) Gubernur Sultra periode 2018-2023, seperti pernyataannya beberapa hari yang lalu bahwa Ia akan tampil.
“Tahun baru saya sama sekali tidak punya agenda khusus. Saya sekarang fokus untuk terus membangun komunikasi dengan orang-orang di pusat, sehingga saya tidak ada agenda khusus menyambut tahun baru, “terangnya kepada Detiksultra.com, Minggu (24/12/2017).
Bahkan sebadai kader Partai Gerindra, ia masih sangat optimis jika rekomendasi partai akan diberikan kepada dirinya. Bukan kepada orang lain.
“Masih jalin komunikasi saja, belum ada kepastian untuk partai, tapi kalau Gerindra saya yakin akan diberikan kepada saya,” ujarnya.
Menurutnya, selain Partai Gerindra masih ada tiga partai yang masih bisa berubah arah dukungannya, yakni Partai Demokrat, Partai Golkar dan Partai Nasdem. Partai Demokrat awalnya diberikan kepada pasangan Rusda-Sjafei, namun hingga tanggal 30 November, deadline yang diberikan Partai Demokrat kepada pasangan ini untuk mencari koalisi tidak dipenuhi. Pasalnya, Partai Demokrat hanya memiliki enam kursi di DPRD Sultra, sehingga masih membutuhkan tiga kursi lagi agar bisa mengusung satu pasang Balon gubernur dan wakil gubernur.
Partai Nasdem yang memiliki perolehan tiga kursi telah diberikan kepada pasangan Ali Mazi-Lukman Abunawas. Begitu juga dengan Partai Golkar yang berjumlah tujuh kursi telah dikantongi Ali Mazi. Artinya kedua partai ini bisa mengusung satu pasangan calon. Sayangnya, dengan terpilihnya Airlangga Hartarto sebagai Ketum Golkar yang baru, menurut Ketua DPD I Partai Golkar, Ridwan Bae, rekomendasi yang telah diberikan kepada Ali Mazi bisa saja ditarik, karena sejak awal Partai Golkar tidak pernah merekomendasikan Lukman Abunawas sebagai calon wakil dari Ali Mazi, melainkan Partai Golkar sudah memiliki tiga nama sendiri.
Masihu melihat bahwa peluang untuk dirinya masih terbuka luas dan hal itu akan segera Ia umumkan jelang 2018. “Mungkin untuk kepastiannya di akhir tahun ini,” tutupnya.
Reporter: Ilmi
Editor: Ann