WAKATOBI, DETIKSULTRA.COM – Seorang warga Pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi bernama Ade Kojim, berhasil melakukan budidaya padi di kebunnya yang memiliki luas setengah hektar.
Hal itu diketahui setelah sebuah akun Facebook bernama Nadjili memposting gambar kebun padi di Wakomba, Pulau Tomia, Kamis (11/3/2021)
Melalui laman facebooknya itu, ia menulis dengan menyebut sang pemilik kebun dan mengatakan peluang besar bagi pemilik lahan lain di sekitar lahan yang digunakan menanam padi tersebut.
“Selamat Ade Kojim, tampilan perdana dan sukses atas padi ladangnya di lahan Wakomba Tomia, dan peluang besar bagi pemilik lahan lainnya,” tulisnya.
Setelah mendapat informasi penanam padi di Tomia, awak media Detiksultra.com pun melakukan penelusuran dan berhasil menemukan nomor kontak Ade Kojim.
Dihubungi, Ade Kojim mengatakan jika di awal dirinya tidak memiliki motivasi apa-apa. Ia hanya melakukan uji coba terhadap tiga jenis bibit padi yang telah dimilikinya.
“Awalnya saya hanya melakukan uji coba terhadap bibit padi yang sudah ada. Ada bibit dari Lasalimu tiga bulan sudah bisa dipanen dan sekarang usianya sudah dua bulan, insyaallah minggu ini atau minggu depan sudah akan kami panen. Kemudian bibit beras ketan merah dan padi menyanyi dari Ternate yang akan dipanen bulan depan,” jelasnya.
Ia pun menambahkan jika dirinya sedang menanti masa panen perdananya. Jika hasilnya bagus, ia akan berusaha menambah volume menanamnya.
Ia juga berharap, dengan uji coba yang telah dilakukannya, pemerintah mau memberi perhatian kepada tanaman padi dan alat pendukungnya seperti mesin penggiling padi, sehingga petani padi bisa lebih serius untuk mengembangkan produkasi padi dari lokal.
Selain menanam padi, Ade Kojim juga menanam sawi yang hasilnya juga dikirim ke ibukota Wakatobi.
Dari penelusuran media ini, tanaman padi selain di Pulau Tomia, juga ditanam di Pulau Kaledupa. Dahulu juga pernah dibudidaya di Pulau Wangi-wangi. Seorang petani padi di tahun 50-an juga pernah dilakoni oleh seorang warga Wakatobi atas nama La Gunu di mana ia berkebun di daerah puncak Toliamba.
Reporter: Abdul
Editor: J. Saki