KENDARI – DETIKSULTRA.COM – Perkiraan kerugian materi akibat meluapnya Sungai Wanggu di Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga, beberapa waktu lalu, ditaksir mencapai Rp2 milliar.
“Estimasi kerugian warga akibat musibah banjir kali ini, lebih sedikit jika dibandingkan tahun lalu bisa mencapai di atas Rp5 miliar. Boleh dikata, hampir semua kecamatan terkena imbasnya,” imbuhnya.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Kendari, Suhardin.
Menurutnya, hujan yang mengguyur Kota Kendari beberapa hari ini menyebabkan beberapa titik di Kota Kendari mengalami banjir, yaitu Poasia, Kendari Barat, Kambu, Baruga, Abeli, Wua-wua dan Kadia.
“Namun dari beberapa kecamatan yang mengalami musibah banjir, yang terparah memang berada di Kecamatan Baruga tepatnya Sungai Wanggu,” katanya.
Kerugian fisik akibat bencana banjir dihitung dari pemukiman dan harta benda warga. Berdasarkan pendataan sementara BPBD, ada 669 rumah penduduk terdampak banjir . Sementara untuk kerusakan rumah penduduk akibat banjir, ia mengaku saat ini masih dalam proses pendataan.
Begitu pula dengan lahan pertanian yang terendam lumpur akibat banjir, juga sedang dilakukan pendataan.
Ia juga mengatakan, dalam mempercepat proses penanganan dan pemulihan pasca bencana, Pemerintah Kota Kendari telah menetapkan status tanggap darurat siaga bencana dengan pertimbangan melihat dari jumlah pengungsi.
Sementara itu, sesuai data BPBD, jumlah pengungsi karena bencana banjir tersebut mencapai 983 jiwa, yang kemudian mengungsi di posko – posko yang telah disediakan.
Reporter: Ningsih
Editor: Rani