Ekobis

Harga Cabe Rawit Melejit, Pedagang Menjerit

Dengarkan

KENDARI, DETIK SULTRA.COM – Transisi pergantian musim menyebabkan tanaman cabe beberapa daerah di Sultra kondisinya layu dan kering.

Hal ini menyebabkan salah satu faktor mulai naiknya kembali harga cabe rawit di pasar-pasar. Faktor lainnya adalah musibah banjir yang melanda beberapa daerah. Kondisi ini memperparah distribusi cabe masuk di Kota Kendari.

Kenaikan harga terjadi lantaran pasokan cabe rawit berkurang beberapa terakhir, sementara permintaannya naik.

[artikel number=3 tag=”cabe,pedagang”]

Pedagang sayur di Pasar Baruga paling pertama merasakan dampak naiknya cabe rawit. Mereka mengambil dari pedagang besar dengan harga hampir dua kali lipat dari biasanya.

Kasmia (34) mengaku pasrah dengan kenaikan harga cabe, cabe yang mahal terpaksa dibeli dan akan dijual dengan prediksi untung yang relaitf kecil.

“Dari waktu banjir sampai sekarang, cabai rawit terus mahal, andaikan mahal terus banyak yang datang bagus ji, tapi ini cuma sedikit barangnya,” katanya.

Cabai rawit sekarang dijual antara Rp 55.000-Rp 60.000 perkilogram.
Sedangkan cabe rawit yang lebih kecil bahkan sampai Rp 70.000 per kilogram. Harga ini membuat pedagang pusing tujuh keliling karena berpikir bisa kembali modal.

Sekarang, penggemar makanan pedas sangat banyak, berbagai jenis makanan yang menggunakan cabai rawit masih sangat digemari dari berbagai golongan.

Di pasar, tidak hanya membuat pedagang cabe mengeluh, penjual makanan pedas ikut terdampak.
Akibat naiknya harga cabe rawit, sebagian masyarakat beralih menggunakan saus kemasan sebagai penambah rasa pedis pada makanan.

Reporter: M3
Editor: Dahlan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button