BUTON, DETIKSULTRA.COM – Event Halo Sultra yang dihelat 23 – 27 April 2018, merupakan salah satu event dari 100 event wonderful Indonesia. Namun menuai kritik, salah satunya dari Sekretaris Dispar Buton, Rusdi Nudi.
“Sangat disayangkan, sampai pada acara puncak, tidak ada pejabat kementrian yang hadir. Hanya dihadiri staf khusus sekretaris kementerian pariwisata. Apakah penyelenggara kurang koordinasi atau pihak kementerian yg tidak merespon event ini,” ujarnya melalui rilis, Sabtu (28/4/2018).
Menurutnya, pihak Pemprov terkesan memaksakan usulan Halo Sultra untuk masuk dalam kalender 100 event wonderful Indonesia sehingga pejabat kementerian tidak ada yang hadir.
“Bisa dibayangkan betapa sepinya sebuah event Halo Sultra ini jika tdk dihadiri oleh 17 kabupaten dan kota. Hal ini berbanding terbalik jika dibandingkan dengan event festival budaya tua Buton sejak tahun 2013 hingga 2017 dihadiri minimal deputi, sekretaris kementerian, dan bahkan menteri pariwisata,” lanjutnya.
Ia membandingkan dengan festival budaya tua Buton. Selama dua tahun berurut turut, selalu dihadiri pejabat kementerian. Hal itu mencerminkan tingginya respon pemerintah pusat terhadap event yang berdampak langsung kepada masyarakat luas dan bahkan disaksikan oleh para peserta sail Indonesia.
“Seharusnya Pemprov menambah jumlah event, bukan malah menghilangkan. Ini akan membuat pemerintah daerah menjadi enggan mengusulkan event untuk diperjuangkan pemerintah provinsi,” pungkasnya.
Di lain pihak, staf ahli kementerian pariwisata RI, Taufik Rahzen menjelaskan alasan ketidakhadiran menteri, karena event ini tidak penting. Dan tidak ada pengaruhnya pejabat kementerian hadir di acara festival seperti ini.
“Tidak ada perlunya juga menteri hadiri acara semacam ini. Kecuali rapat kerja. Kalau acara festival-festival semacam ini hanya formalitas. Gubernur yang harusnya ada,” ujarnya kepada Detiksultra beberapa waktu lalu.
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Rani