Ekobis

BI Sebut Kelangkaan Minyak Goreng akan Berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Kelangkaan minyak goreng sebagai salah satu sembilan bahan pokok (sembako) masih menjadi momok di tengah masyarakat.

Diketahui, kelangkaan terjadi sejak pertengahan Januari hingga Februari 2022 ini. Akibatnya, harga di pasaran merangkak naik.

Kenaikan harga minyak goreng tak lain dipicu oleh peningkatan permintaan komoditas, di tengah kelangkaan suplai.

Tentunya kelangkaan hingga berakibat pada kenaikan harga, ini sangat berpengaruh terhadap roda ekonomi, apalagi akan berdampak pada efek pertumbuhan serta perputaran uang.

“Ini tidak jauh beda dengan konsep inflasi. Kalau harganya naik, tentu kamampuan kita untuk membeli itu, juga terbatas,” kata Plt Kepala BI Sultra, Doni Saptadijaya.

Guna menjaga tren pertumbuhan ekonomi di Sultra, pihaknya turut serta ikut memantau terkait kelangkaan minyak goreng.

Sebelum itu juga, dalam upaya menjaga kestabilan harga komoditas di Sultra pemerintah secara nasional
sudah menerapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng.

Untuk mendukung kebijakan
tersebut, BI Sultra terus berkordinasi tim pengendali inflasi daerah (TPID) untuk pemantauan ketersediaan stok dan
mengecek stabilitas harga.

Salah satunya diwujudkan dengan sidak pasar. Hasilnya, pada pertengahan Januari hingga Februari, tercatat adanya penurunan harga komoditas minyak goreng di Sultra.

“Kita terus memantau soal adanya kelangkaan. Kita berharap di akhir Februari ini harga minya goreng kembali normal,” tukasnya. (bds*)

 

Reporter: Sunarto
Editor: J. Saki

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button