Penyaluran Bansos Non Tunai Dorong Inklusi Keuangan
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Program penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) secara non tunai, dianggap akan mampu mendorong inklusi keuangan rakyat supaya masyarakat bisa menjangkau fasilitas perbankan.
“Dengan mekanisme penyaluran Bansos pemerintah yang selama ini diberikan dalam bentuk barang atau fisik, beralih ke sistem transaksi non tunai, mempermudah masyarakat kita mendapatkan rekening perbankan dan terhubung dengan industri keuangan,” ungkap Kepala Tim Sistem Pembayaran dan Pengedaran Rupiah Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPWBI) Sultra, Irfan Farulian.
Menurutnya, Bansos menggunakan transaksi non tunai adalah salah satu upaya pemerintah untuk mendukung insklusivitas keuangan pemerintah. Dimana pemerintah menargetkan indeks inklusi keuangan hingga 2019 berada di kisaran 75 persen. Saat ini inklusi keuangan kita berada di atas angka 60 persen,” katanya.
Baca Juga: Caleg Pasang Stiker di Pete-pete, Pelanggaran
Implementasi transaksi non tunai efektif untuk mendorong percepatan kenaikan indeks keuangan saat menyebrang tahun nanti.
Tak hanya itu, manfaat yang diperoleh dengan adanya Bansos non tunai, masyarakat diajak untuk menabung.
“Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bisa mengambil uangnya langsung, bisa juga menyimpan di rekeningnya. Selain itu, menghindari antrean berjam-jam untuk mendapatkan bantuan,” terangnya.
Semua warga yang telah terdaftar sebagai KPM, baik itu KPM Bantuan Pangan dan PKH (KPM), akan mendapatkan kartu combo.
Baca Juga: Hipmi Napanokusambi Mubar Tolak PT Sele Raya Agri Tanam Jatinuklir di Mubar
BRI sebagai penyalur bantuan, khusus untuk penyaluran bantuan pangan, sudah menyediakan penyaluran bantuan pangan non tunai di outlet atau warung yang mendaftar sebagai agen BRILink dan RPK (Rumah Pangan Kita). Dalam satu kelurahan, biasanya disediakan minimal satu agen.
“Setiap KPM mendapatkan Rp110.000 perkepala keluarga setiap bulannya, dalam bentuk belanjaan bahan pokok,” pungkasnya.
Reporter: Ningsih
Editor: Rani