KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra menyoroti proses penyelesaian pekerjaan jalan antar lintas Provinsi di Desa Rawua, Kecamatan Pohara, Kabupaten Konawe, yang hingga saat ini masih belum juga tuntas dikerjakan.
Harusnya, Balai Pengerjaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari menyelesaikan proyek Jalan Rawua di akhir tahun 2019 lalu, pasca jalan tersebut rusak parah akibat diterjang banjir bandang pada pertengahan tahun 2019.
Menurut Wakil Ketua Komisi III DPRD Sultra, Aksan Jaya Putra (AJP), penyelesaian proyek Jalan Rawua menjadi tersendat, setelah pihak BPJN memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak kerja dengan pihak kontraktor.
“Saat kami (Komisi III) gelar rapat koordinasi, kepala BPJN XXI Kendari ngakunya telah putus kontrak dengan pihak kontraktor. Tadinya kontraknya habis 30 Desember 2019, kemudian mau di perpanjang sampai Maret 2020, tapi rekanan BPJN tidak mampu menyelesaikan,” bebernya, Minggu (3/5/2020).
Sehingga pada saat rapat koordinasi, Komisi III yang diinisiasi oleh AJP meminta pihak BPJN XXI Kendari agar dikerjakan mandiri saja atau swakelola, tanpa harus menunggu di tender lagi. Hanya saja, yang menjadi problem saat ini, anggaran pembangunan Jalan Rawua ditarik sementara oleh kementerian.
“Saya tawarkan pihak BPJN untuk swakelola agar pekerjaan ini bisa selesai. Mereka bilang uangnya sudah ditarik oleh kementrian. Sebenarnya kami menyesalkan sikap BPJN yang tak punya solusi, harus dicarikan solusi agar jalan tersebut segera tuntas tahun ini,” jelasnya.
Jika kondisinya seperti itu, maka ungkap politisi Partai Golkar ini bahwa dia memprediksikan penyelesaian proyek Jalan Rawua tidak akan tuntas tahun ini.
Ketika jalan tersebut tak selesai juga tahun ini, maka jalan alternatif di Konawe Selatan (Konsel) bakal rusak. Saat ini saja, tambah disepanjang jalan di Konsel menuju Kendari sudah mulai retak dan rusak ringan, akibat mobil muatan tonase besar yang terus menerus melewati jalan alternatif tersebut.
“Kalau ini terjadi berarti Jalan Rawua nanti tahun depan baru bisa bagus. Opsinya supaya selesai tahun ini, yakni swakelola, jika tidak berarti harus menunggu tender tahun depan, baru bisa selesai,” tukasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Dahlan